120 Guru PAI di Sulteng Ikuti Pendidikan Profesi Guru di UIN Datokarama

oleh
Penulis: Rilis  |  Editor: Redaksi

OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) melalui Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu dalam pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) khusus guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2025.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama antara Kepala Dinas Pendidikan Sulteng, Yudiawati V. Windarrusliana, dan Dekan FTIK UIN Datokarama, Profesor Saepuddin Mashuri, pada acara pengukuhan guru profesional di kampus UIN Datokarama, Ahad (28/9/2025).

BACA JUGA:  Pemdes Korowou Salurkan BLT Tahap 1 kepada 72 Keluarga Pra Sejahtera di Morowali Utar

“Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah,” ujar Yudiawati.

Dalam program ini, Dinas Pendidikan Sulteng akan mengirim 120 guru PAI untuk mengikuti PPG yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) FTIK UIN Datokarama.

BACA JUGA:  Bupati Banggai Menghadiri Rapat Koordinasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah

Yudiawati menyampaikan apresiasi kepada UIN Datokarama atas kontribusinya dalam mendukung upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program peningkatan kompetensi guru.

Sementara itu, Dekan FTIK UIN Datokarama, Profesor Saepuddin Mashuri, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Dinas Pendidikan Sulteng kepada UIN Datokarama.

Menurutnya, PPG akan menekankan pada penguatan empat kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa guru bukan hanya sekadar pengajar, tetapi juga pendidik, teladan, dan inspirator bagi siswanya.

BACA JUGA:  Tujuh Mahasiswa Unismuh Luwuk Selesaikan Magang di PT Panca Amara Utama

“Maka dalam implementasi pembelajaran PPG, aspek afektif juga akan diperkuat. Guru yang baik adalah guru yang dirindukan muridnya, bukan karena materi yang disampaikan, tetapi karena ketulusan, kasih sayang, dan empati berbasis cinta yang mereka hadirkan,” jelas Profesor Saepuddin.

Kerja sama ini diharapkan mampu melahirkan guru-guru PAI profesional yang tidak hanya unggul dalam kompetensi akademik, tetapi juga mampu menginspirasi dan membentuk karakter peserta didik.**