Ahmad M Ali Anggota Komisi VII DPR-RI: Segera Bangun Hunian Tetap Korban Bencana Sulawesi Tengah

oleh
oleh
Anggota DPR-RI Ahmad M Ali meninjau kondisi pengungsi korban gempa dan tsunami di wilayah Kecamatan Sindue, Pantai Barat, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu (Antaranews/Muhammad Hajiji)

OBORMOTINDOK.CO.ID,– Pasca Bencana Palu,Anggota Komisi VII DPR-RI Ahmad M Ali menyatakan hunian tetap untuk korban bencana di Sulawesi Tengah harus menjadi prioritas utama dalam agenda pemulihan pasca bencana.

Warga yang terdampak bencana harus diprioritaskan untuk secepatnya difasilitasi hunian tetap dan agenda ekonomi untuk memulihkan mata pencaharian warga yang terkena dampak bencana, sesuai dengan master plan rencana induk yang telah ditetapkan,” kata Ahmad M Ali, di Jakarta, Senin.

Ketua Fraksi NasDem di DPR-RI itu mengemukakan, meminta semua stakeholder atau pemangku kepentingan yang terlibat dalam agenda rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sulawesi Tengah, agar bisa bersinergi dan mengarusutamakan (maenstreaming) pemenuhan hak-hak korban terdampak yang kehilangan rumah.

Pasca bencana Yang menimpa Palu Sulawesi Tengah sejak 28 november 2018 lalu, masyarakat atau korban bencana sudah mengungsi kurang dua bulan lagi satu tahun, harus ada kemajuan yang berarti setidkanya dapat memenuhi hak-hak korban untuk dapat segera di penuhi. Ujar Ahmad M Ali

Jadwal pemulihan kehidupan sosial bagi korban yang terdampak dan yang kehilangan hunian harus menjadi skala prioritas,infrastruktur dan rekontruksi yang bersifat fisik nantinya bisa sambil iringan, ujar Ahmad M Ali

Mantan Ketua Umum DPW Partai Nasdem Sulawesi Tengah menilai terjadinya perbedaan tingkat kehidupan yang agak ekstrem, terutama pada daerah perkotaan dan daerah pedesaan yang menjadi dampak bencana. Dari bencana tersebut banyak sekali orang yang kelihangan pekerjaan sementara kehidupan sosial bergerak lebih cepat dari kemampuan beradaptasi program rehab untuk memenuhi fasilitas sarana kerja.

“Disparitas kehidupan agak ekstreme (tajam) karena kehidupan sosial bergerak cepat ke arah konsumsi normal di tengah produksi dan pekerjaan yang belum pulih,” kata dia.

BACA JUGA:  Pemkab Banggai Perkuat Kerja Sama dengan BSI Cabang Luwuk

Dari Laporan Bank Indonesia tengah menyebutkan bahwa kondisi tenaga kerja di Sulawesi Tengah sedikit memburuk, tingkat pengangguran terbuka di Sulawesi Tengah pada bulan Februari 2019 mencapai 3,54% di bandingkan tahun lalu yang hanya sebesar 3,19%.Salah satu penyebabnya adalah dampak bencana yang menyebabkan tenaga kerja kehilangan mata pekerjaan pada sektor pertanian dan perdagangan.