Aktivitas Tambang PT SSP Picu Protes Warga Tontowea, Anak-Anak Terancam Debu

oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. Morut– Aktivitas operasional PT Sumber Swarna Pratama (SSP) di Desa Tontowea, Kecamatan Petasia Barat, Kabupaten Morowali Utara (Morut), menuai keluhan dari warga setempat. Perusahaan tambang tersebut dinilai menimbulkan persoalan lingkungan dan sosial yang meresahkan masyarakat.

Rini Longulo, salah satu warga Desa Tontowea, menyatakan bahwa aktivitas kendaraan milik PT SSP seringkali menimbulkan debu yang membahayakan kesehatan warga, terutama anak-anak dan balita.

BACA JUGA:  Jaga Kondusifitas Kamtibmas di Banggai, Polres dan Dandim 1308/LB Gelar Pertemuan Dengan Tim Sukses Paslon Pilkada

“Kendaraan mereka sering melintas dengan kecepatan tinggi hingga menimbulkan debu. Anak-anak kami hampir tertabrak, dan ini tentu sangat membahayakan keselamatan serta kesehatan, khususnya balita,” ujar Rini dengan nada tegas.

BACA JUGA:  Pemvrov Sulteng Ikuti Rapat Terbatas Bersama Menko Perekonomian RI Terkait Pengendalian Inflasi Daerah

Selain dampak lingkungan, Rini juga menyoroti kurangnya kontribusi sosial perusahaan terhadap masyarakat setempat. Ia menilai bahwa manfaat keberadaan PT SSP hanya dirasakan oleh segelintir orang, sementara mayoritas warga tidak mendapatkan perhatian.

“Mereka mengambil tanah kami, tetapi dari sisi tenaga kerja, vendor lokal, hingga tanggung jawab sosial, tidak ada yang benar-benar kami rasakan sebagai warga Desa Tontowea,” keluhnya.

BACA JUGA:  Dinyatakan Positif Covid-19, Anggota DPRD Sulteng Ungkap Pesan Lewat Video

Sebagai aktivis perempuan, Rini mendesak pemerintah daerah agar segera mengambil tindakan. Menurutnya, aktivitas tambang yang tidak terkendali ini telah berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat di Desa Tontowea.

“Kami minta pemerintah turun tangan. Ini bukan soal satu-dua orang, tapi menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegas Rini. (go)