OBORNOTINDOK.CO.ID. Banggai– Program “Berani Sehat” Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid terus berjalan dan telah dirasakan sebagian masyarakat. Namun pelaksanaannya dinilai masih belum merata.
Di beberapa daerah, masyarakatnya mengaku masih harus membayar sejumlah layanan kesehatan dasar karena keterbatasan alat pemeriksaan.
Keluhan itu disampaikan tokoh masyarakat Batui, Kabupaten Banggai, Rusli Samadi. Ia menyesalkan masih adanya pungutan biaya pemeriksaan asam urat dan kolesterol di Puskesmas Batui, meski program layanan kesehatan gratis telah dicanangkan pemerintah provinsi.
Menurut Rusli, setiap pasien yang datang memeriksakan dua jenis penyakit tersebut selalu diminta membayar oleh petugas kesehatan. Alasannya, alat pemeriksaan asam urat dan kolesterol belum tersedia di Puskesmas Batui.
“Saya bingung, kenapa Puskesmas Batui masih memberlakukan pembayaran untuk pemeriksaan kolesterol dan asam urat? Padahal Gubernur Sulawesi Tengah sudah mencanangkan program Berani Sehat,” ujar Rusli saat ditemui di kediamannya, Sabtu (29/11/25).
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Puskesmas Batui, Hj. Shanty Tulardi, menjelaskan bahwa sebenarnya pemeriksaan tidak berbayar apabila bahan tersedia. Namun, setiap tahun persediaan yang ada sangat terbatas dan cepat habis digunakan pasien.
Saat ini, untuk pemeriksaan kolesterol dan asam urat, pihak Puskesmas masih belum mendapatkan distribusi maupun pengadaan bahan, sehingga pemeriksaan tersebut sementara belum dapat dilakukan di Puskesmas.
Beberapa wilayah ada yang menyediakan bahan-bahan tersebut melalui anggaran desa atau kelurahan, tetapi jumlahnya juga masih terbatas dan belum sebanding dengan tingginya kebutuhan masyarakat
Kondisi ini membuat sebagian layanan pemeriksaan belum dapat diberikan secara gratis, meski program Berani Sehat telah berjalan di provinsi. (sal)






