OBORMOTINDOK.CO.ID. Morut– Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Morowali Utara, (Morut), John Lakawa, secara resmi meminta maaf kepada masyarakat, khususnya warga Bungku Utara, terkait kesalahan redaksi pada surat panggilan Panwascam Bungku Utara yang ditujukan kepada seorang imam setempat.
Klarifikasi ini disampaikan untuk meredakan kesalahpahaman yang terjadi dan memastikan tidak ada lagi salah interpretasi baik di kalangan masyarakat maupun media.
Dalam pernyataannya, John Lakawa mengakui adanya kesalahan dalam penyusunan surat tersebut.
“Saya dengan tulus meminta maaf jika surat ini telah menimbulkan ketidaknyamanan dan kesalahpahaman di masyarakat. Kami menyadari bahwa terdapat kesalahan dalam penyampaian, namun tidak ada niatan untuk menyinggung pihak mana pun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Bawaslu menekankan bahwa pihaknya selalu menjunjung tinggi transparansi, netralitas, dan profesionalitas dalam mengawasi proses pemilu yang bersih dan adil.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan memastikan setiap anggota bekerja dengan penuh tanggung jawab guna menjaga kepercayaan publik,” tambahnya.
John Lakawa juga menyoroti pentingnya perbaikan dalam komunikasi internal dan eksternal untuk mencegah terjadinya kesalahan serupa di masa mendatang.
“Kami akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan dan meningkatkan koordinasi agar tidak terjadi lagi kerancuan dalam informasi.”
Di akhir pernyataannya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, dan menjaga perdamaian selama proses berlangsung.
“Mari kita bersama-sama mewujudkan pemilu yang damai, bermartabat, dan memperkuat persatuan bangsa.”
Bawaslu berharap situasi dapat kembali kondusif sehingga masyarakat bisa fokus pada persiapan pemilu yang akan datang.(teguh)
*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News
Discussion about this post