BALUT-MOTINDOK. PT Pertamina (Persero) terus mendukung program BBM Satu Harga sebagai bagian penugasan pemerintah di seluruh pelosok Nusantara dengan terus menambah jumlah lembaga penyalur penyedia BBM satu harga di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Di Sulawesi sendiri PT. Pertamina telah merencanakan ada 9 SPBU satu harga yang akan dibangun dan dioperasikan di tahun 2018 ini.
Peresmian SPBU Satu Harga Kabupaten Banggai Laut yang terletak di Desa Timbong Kecamatan Banggai Tengah, dilakukan Dirjen Migas yang diwakili oleh Direktur Pengawasan Hilir Migas, Harya Adityawarman, BPH Migas, Marwansyah Lobo Balia, Bupati Balut Drs. H Wenny Bukamo dan General Manager Marketing Operation Region VII PT. Pertamina Tengku Fernanda.
Tengku menjelaskan SPBU satu harga yang diresmikan ini merupakan satu diantara sembilan SPBU yang telah direncanakan di wilayah Sulawesi.
“Dengan diresmikan SPBU satu harga ini di Kabupaten Banggai Laut maka di pulau sulawesi sudah ada dua yang telah diresmikan,” ungkap Tengku saat menyampaikan sambutan di Peresmian SPBU, Rabu (18/04).
Tengku juga berharap dengan ada SPBU satu harga ini bisa melayani masyarakat yang membutuhkan BBM.
“SPBU ini merupakan SPBU ke dua yang ada di Kabupaten Balut. Sehingga ini bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan Kebutuhan BBM,”tuturnya.
Bupati Balut, Drs. H Wenny Bukamo dalam sambutannya pada acara peresmian menyatakan SPBU satu harga ini memang sudah lama dinantikan oleh masyarakat Balut, karna memang sangat dibutuhkan. dan Bupati juga apresiasi yang tinggi kepada Pertamina yang telah mewujudkan program BBM sati Harga di Kecamatan Banggai Tengah Kabupaten Balut.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Balut dan seluruh masyarakat Balut, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dirjen Migas, Pertamina dan BPH Migas yang telah memperhatikan daerah kami,”ungkap Bupati.
mewujudkan SPBU Satu harga keadilan di bidang energi bagi masyarakat setempat. Sebelumnya harga BBM di Tambrauw mencapai Rp 20 ribu per liter. Kini masyarakat dapat menikmati BBM premium dengan harga Rp 6.450 per liter dan solar seharga Rp 5.150 per liter. Tentunya hal ini akan meringankan beban masyarakat,” ungkap Mesak.
BPH Migas, Marwansyah Lobo Balia, menegaskan BPH akan mengawasi SPBU di wilayah 3T ini. Sehingga perlu pengawasan yang tinggi bukan hanya saja BPH Migas saja tetapi seluruh elemen masyarakat terutama pemerintah.
“Perlu ada monitoring dari pemerintah daerah dan aparat agar penyaluran BBM Satu Harga ini tepat sasaran,” pungkas Marwansyah.(IK/TM)