OBORMOTINDOK.CO.ID.Luwuk. Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Banggai telah diprediksi BMKG. Analisis lembaga itu menunjukkan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia. “Selain itu, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia,” jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam rilis pers, Kamis (15/7).
Guswanto menjelaskan, berdasarkan analisis terhadap perkembangan dinamika atmosfer tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua pada 16-18 Juli 2021.
Kemudian di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua pada 19-21 Juli 2021, sedangkan di Maluku, Papua Barat, dan Papua pada 22-23 Juli 2021. Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.
“Hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” papar Guswanto. (san)