OBORMOTINDOK.CO.ID. Badung– Bupati Morowali Utara, Delis Julkarson Hehi, telah memantapkan niatnya untuk meningkatkan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Rp 300 juta menjadi Rp 1 miliar per desa pada tahun 2024.
Berbagai upaya dilakukan untuk merealisasikan rencana ini, termasuk dengan mengirim tim ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, untuk mempelajari lebih lanjut penyusunan dan pelaksanaan program BKK di Morowali Utara.
Tim dari Pemda Morut, yang dipimpin langsung oleh Bupati Delis, diterima oleh Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di kantornya pada hari Senin, 22 Juni 2024.
Dalam rombongan tersebut, hadir pula Ketua TP PKK Morut Febryanthi Hongkiriwang, Sekda Musda Guntur, Kepala Bappelitbangda Gersom Tandi, Kepala BPKAD Masjudin, Inspektur Inspektorat Romel Tungka, Kadis PMD Andi Parenrengi, serta para camat se-Morut.
Bupati Delis menyatakan bahwa tujuan kedatangan tim Pemda Morut adalah untuk belajar mengenai perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pertanggungjawaban, serta monitoring dan evaluasi (Monev) BKK untuk desa.
“Kami sangat berterima kasih telah diterima dengan baik. Kehadiran kami di sini adalah untuk mempelajari pengelolaan BKK karena Kabupaten Badung sangat sukses dan sudah lama menjalankan program ini dengan baik,” ujar Bupati Delis.
Ia menambahkan bahwa kunjungan ini penting agar pemanfaatan anggaran BKK di Morut dapat berjalan baik dan sesuai harapan.
Dana BKK sebesar Rp 1 miliar per desa akan digunakan 70 persen untuk perbaikan infrastruktur dan sisanya untuk pemberdayaan masyarakat serta peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Pengalokasian anggaran BKK yang cukup besar ke desa dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan di desa,” tambah Bupati Delis yang telah memimpin Morut selama tiga tahun.
Dana BKK ini diluar ADD (Anggaran Dana Desa) dan DD (Dana Desa). Dengan demikian, dana pembangunan yang masuk ke desa di Morut cukup besar.
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, menyambut baik kehadiran tim Pemda Morut untuk studi banding mengenai tata kelola BKK untuk desa yang diterapkan Pemda Badung.
Ia menjelaskan bahwa porsi anggaran untuk BKK di Badung cukup besar dan telah menunjukkan hasil. Pemda Badung menganggarkan Rp 979 miliar untuk BKK pada tahun 2024.
Selain untuk desa sendiri, Pemda Badung juga memberikan dana hibah dan BKK kepada beberapa kabupaten lainnya di Provinsi Bali seperti Kabupaten Tabanan, Klungkung, Bangli, dan Jembrana.
Kabupaten Badung, yang terdiri dari 6 kecamatan, 62 desa/kelurahan, dan 120 desa adat, merupakan kabupaten terkaya di Bali. Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung pada tahun 2024 adalah Rp 7,5 triliun.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Morowali Utara, Charles N. Toha, yang ikut dalam rombongan ke Kabupaten Badung, mengatakan bahwa Badung memiliki banyak keunggulan sehingga banyak daerah lain yang datang untuk studi banding.
“Bukan hanya pengelolaan BKK yang baik, sektor lainnya juga maju. Lihat saja angka PAD-nya sangat tinggi, sangat fantastis. Jadi layak kalau kita datang belajar di sini,” jelasnya. (teguh).
*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News