“200 Ribu bibit kelapa dalam asal Kab. Banggai, telah disuplai masing-masing 100 Ribu di Kab.Touna dan 100 Ribu ke Propinsi Kendari”
LUWUK-MOTINDOK.- Luar biasa !!! Kabupaten Banggai ternyata memiliki lokasi penangkar bibit perkebunan terbesar di Sulteng. CV. Ubersi, salah satu perusahaan yang cukup memiliki legalitas perusahaan balai benih baik ditingkat Kabupaten, Propinsi bahkan tingkat nasional yang tercatat pada Kementerian Perkebunan.
“Hal itu ditegaskan Direktur CV. Ubersi, H.Syarifuddin Taher, di Luwuk kepada Obor Motindok, di pusat Balai Benih perkebunan/pertanian di Kec. Bunta Kab. Banggai.
Menurutnya, perusahaan balai benih ini digelutinya sudah cukup lama. Bahkan perusahaan CV. Ubersi telah banyak memenangkan tender proyek pengadaan bibit kelapa dan kakao, cengkeh, pala dan lada.
“Tender-tender proyek pengadaan bibit perkebunan dimaksud, tidak hanya lokal tapi ditingkat propinsi bahkan pernah ditingkat nasional dalam hal proyek Gerakan Nasional (Gernas) kakao dalam kegiatan stek sambung samping (entres) kakao,” jelas H.Syarif begitu sapaan akrab Direktur CV. Ubersi.
Dalam beberapa tahun terakhir, saat ini pihaknya juga tengah mengembangkan kegiatan penangkar ternak sapi Bali diwilayah Kec.Bunta dengan luas lahan sekitar 2 Ha, dan 1 ha lahan untuk pakan ternak.
Selain balai benih yang dikembangkan, kata H. Syarif, perusahaan kami kami juga tengah mengembangkan ternak sapi Bali. Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan, pihak kami selalu berkoordinasi dengan Pemda Banggai dalam hal ini instansi terkait, baik Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan Kab. Banggai. Sehingga dalam aktivitas perusahaan selalu mengutamakan mutu dan kualitas serta legalitas perusahaan demi untuk memenuhi standar pemerintah yang telah ditetapkan, sehingga selalu terjamin untuk kepentingan rakyat Kab. Banggai dan di Sulteng pada umumnya.
“Mutu dan kualitas benih, baik perkebunan dan peternakan menjadi skala prioritas perusahaan kami. Karena, kebutuhan ini sudah menjadi syarat mutlak bagi setiap perusahaan balai benih. Dan itu wajib hukumnya, sehingga hasilnya membanggakan masyarakat, tentunya inilah yang kita sama-sama harapkan,” jelasnya.
Ditempat terpisah, Humas/Manager Pemasaran CV. Ubersi, Muzamil Ngeap, menegaskan, mutu dan kualitas serta legalitas di perusahaan CV Ubersi sangat terjamin. Sehingga, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengadaan bibit, baik kelapa dalam, cengkeh, lada dan pala, serta ternak sapi bali yang tengah dilaksanakan, memiliki legalitas yang sangat membanggakan daerah ini, karena semua prasyarat yang diinginkan pemerintah, baik skala regional maupun nasional sudah menjadi kewajiban perusahaan sangat terpenuhi, bahkan semuanya berlabel resmi.
“Soal lokasi balai benih perkebunan, seperti bibit kelapa dalam ada sekitar 4 ha. Cengkeh, Lada dan Pala rata-rata 2 ha lokasi penangkarnya. Begitupun juga dengan lokasi bibit ternak sapi bali sekitar 2 ha. Kesemuanya itu, tersebar di Kec. Bunta, Simpang Raya dan Nuhon,” jelas Bung Mito, sapaan akrab Humas/Manager Pemasaran CV. Ubersi.
Sementara ini, katanya, CV. Ubersi, khususnya bibit kelapa dalam cukup banyak melayani permintaan tidak hanya di Kota Luwuk, tetapi luar daerah seperti Ampana, Donggala, Parimo bahkan Kendari Sulawesi Tenggara.
“Baru-baru ini, di bulan April 2018, CV. Ubersi telah menyuplai pesanan bibit kelapa dalam sebanyak 100.000 di Kab. Tojo Una-Una dan 100.000 bibit kelapa dalam ke Kota Kendari. Secara tidak langsung, kelapa dalam Kab. Banggai sudah tersuplai keluar daerah. Sehingga, dalam hal mengantisipasi begitu banyaknya permintaan, pihak perusahaan tengah melakukan strategi untuk memenuhi setiap kebutuhan. Intinya, kami selalu siap melayani berbagai permintaan. Selain kelapa dalam, kelapa Babasal juga tengah dikembangkan perbenihannya. Selain itu, cengkeh dan pala, serta bibit ternak sapi bali,” tandas Bung Mito.
Dari data perusahaan CV. Ubersi yang dihimpun Obor Motindok, adapun jenis barang atau jasa dagangan utama perusahaan berdasarkan izin usaha perdagangan, yakni ; pertanian tanaman hias dan pengembangbiakan tanaman vefetatif stek entres kakao, perkebunan tanaman untuk bahan minuman hasil pertanian dan hewan hidup, produk lainnya termasuk barang sisa dan potongan YDTL, mesin peralatan dan perlengkapan pertanian holtikultura dan kehutanan, pupuk dan produk agro kimia, benih/bibit pertanian/perkebunan dan bibit peternakan. * Sofyan Syamsudin /tox.