Dewan Morut Desak PT MBN & Warsita Menormalisasi Sungai Mandowe

oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. MORUT- DPRD Morowali Utara (Morut) memediasi keluhan warga Desa Mondowe dengan menindaklanjutinya melalui rapat dengar pendapat. Banjir bandang lumpur terjadi pada tangal 26 April 2023.

Derasnya hujan yang melanda beberapa daerah di Morowali Utara termasuk di daerah Petasia Barat membuat banjir bandang lumpur terjadi di Desa Mondowe, Kecamatan Petasia Barat mengakibatkan warga Desa Mondowe mengalami penderitaan akibat banjir bandang yang menggenangi pemukiman warga serta merusak lahan perkebunan, sarana air bersih dan rumah-rumah warga hingga mengalami kerugian materil.

Warga setempat menuding, banjir bandang terjadi diakibatkan dampak dari pertambangan nikel PT MBN dan CV Warsita Karya yang beroperasi di wilayah Desa Mondowe.

Rapat dengar pendapat dipimpin Ketua DPRD Morowali Utara, Hj. Megawati Ambo Asa, S.IP di ruang Komisi I DPRD Morut, Selasa (2/5/2023).

Hadir dalam kegiatan itu, Kapala BPBD Morut, Delvia Parentah ST, Dinas Lingkungan Hidup, Bagian Pemerintahan, Bagian Hukum, Camat Petasia Barat Satyunman Bert Lauo, Kades Mondowe, Ikbal Nur Sampe, Ketua BPD Mondowe, Arsad Hi Rutu, Kepala Desa Sampalowo, Kepala Desa Moleono, Kepala Desa Tadaku, CV Warsita Karya, Satrin Wahab, eksternal PT MBN Aimar dan beberapa warga Mondowe yang terdampak banjir tersebut.

RDP itu menghasilkan tiga poin penting. Yakni, pertama, DPRD Morut meminta dalam upaya pengendalian banjir, agar pihak PT MBN dan CV Warsita Karya didampingi Dinas BPBD, pemerintah kecamatan dan desa akan melakukan normalisasi sungai di Desa Mondowe, dan bagi masyarakat yang memiliki lahan dan tanaman yang akan dialiri tersebut akan mendapat kompensasi sesuai peraturan yang berlaku dan diatur oleh instansi terkait.

Poin kedua, pihak perusahaan diperintahkan membuat cekdam untuk penampungan sementara normalisasi sungai dan membuat tanggul penutup serta segera membuat atau pengadaan instalasi penyaringan air bersih (IPA) untuk di tiga desa terdampak yakni Desa Mondowe, Desa Sampalowo dan Desa Moleono.

BACA JUGA:  Dinas Perikanan Gandeng BPBAP Takalar Guna Pengembangan dan Peningkatan Budidaya

Ketiga, terkait dampak banjir yang dialami masyarakat, maka pihak perusahaan akan memberikan konpensasi dalam bentuk ganti rugi.

Ada pun nilai ganti rugi tersebut akan dikoordinasikan ke pihak perusahaan PT MBN dan CV Warsita karya sampai dengan deadline waktu sepekan setelah berita acara ditandatangani.

Dalam RDP kali ini terpantau agak lain dari biasanya. Sebab, hanya dilaksanakan dan diikuti oleh Ketua DPRD Morut seorang diri tanpa anggota dewan lainnya.

Ketua DPRD Morut Megawati mengajak kepada semua pihak untuk terus menjaga dan mendukung investasi yang ada untuk bisa terus berjalan dengan baik. Kepada perusahaan, agar selalu melaksanakan apa yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya terhadap daerah ini, khususnya kepada masyarakat di sekitarnya.

“Kami mohon semua pihak bisa menahan diri, tetap menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif dan terkendali,” ajak Megawati.

Menanggapi hal itu, pihak kedua perusahaan PT MBN dan CV Warsita Karya menjelaskan, kehadiran mereka di daerah ini, khususnya di Mondowe, tetap berpedoman pada regulasi yang ada.
Olehnya itu kata Imar selaku eksternal PT MBN, apapun yang menjadi keputusan dalam RDP kali ini, pihaknya akan menghormatinya dengan bijaksana.

“Pada prinsipnya kehadiran kami untuk berinvestasi di Desa Mondowe tidak akan merugikan masyarakat. Selama itu menjadi bagian dan tanggung jawab perusahaan akan menyelesaikan sesuai prosedur,” terangnya.

Saat RDP berlangsung situasi sempat memanas. Sempat terjadi silang pendapat sesama warga yang diduga antara pro dan kontra hinga nyaris terjadi adu jotos sesama warga peserta RDP dari dalam ruangan Komisi I hingga di luar ruangan. Beruntung, pihak keamanan cepat mengatasinya.

Sementara itu, PLT Kepala BPBD Morowali Utara, Delvia Parentah menuturkan, dari hasil pantauan dan kajian dari tim BPBD menyatakan bahwa bencana banjir yang melanda Desa Mondowe menguatkan bahwa memang terjadi luapan air dari lokasi pertambangan.

BACA JUGA:  Bupati Banggai Beri Penghargaan dan Tiket Liburan ke Jakarta Kepada Camat yang Capai Target Penerimaan Pajak Bumi

Ketika hujan deras terdapat material lumpur yang mengalir hingga ke aliran sungai yang ada hingga meluap sampai ke pemukiman warga.

Olehnya itu, menurut Devia untuk mengurangi dampak bencana banjir dan longsor, kini pihaknya bersama instansi pemerintah terkait sedang mengumpulkan data amdal perusahaan yang ada.

“Pemerintah juga menghimbau untuk segera membuat cekdam, menormalisasi sungai dan membuat tanggul penutup serta membuat instalasi penyaringan air bersih (IPA),” jelas Devia.**

**) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow.