Ditjen Hubud RI Kembangkan Bandara Lagaligo

oleh
oleh

Obormotindok.co.id, Luwuk – Bandar Udara Lagaligo adalah bandara yang terletak di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu berjarak 10 km dari Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Bandara ini selesai dibangun dan diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 19 Oktober 2010.

Dengan fasilitasnya berupa landasan pacu sepanjang 1.400 x 30 meter, apron 80 x 60 m dan taxiway 18 m x 191,5 m dan terminal yang ada sebelumnya seluas 240m² dinilai sudah tidak dapat menampung penumpang yang semakin meningkat jumlahnya. Oleh karenanya Pemerintah membangun Terminal baru bandara Lagaligo Bua yang dilaksanakan selama satu tahun anggaran 2017, menjadi 1200m2. Terminal baru ini akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 23 Desember 2019 bersamaan dengan fasilitas 4 bandar udara lain di Pulau Sulawesi.

Penerbangan perdana di Bandar Udara Lagaligo, Bua, dilaksanakan pada tahun 2006 dengan angkutan udara perintis menggunakan pesawat Casa 212. Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 28 Oktober 2016, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, pesawat Wings Air jenis ATR 72, melakukan penerbangan komersil perdana dengan rute Makasar- Bua. Pada tanggal 18 Desember 2017, Garuda Indonesia melakukan penerbangan perdananya di Bandara ini, dengan rute Makasar-Bua menggunakan pesawat ATR 72.

Secara administratif, bandara yang terletak Kabupaten Luwu terdapat banyak potensi wisata akan semakin diminati jika akses mudah dan cepat. Untuk mencapai Kabupaten Luwu dari Makassar, butuh waktu sekitar 8 jam dari Makassar. Jika melalui udara, waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 45 menit saja.

“Sebagai salah satu bandara yang sangat potensial, kami berharap agar pemerintah daerah dapat bekerja sama untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan, agar jumlah wisatawan dan perekonomian daerah meningkat”, ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti.

BACA JUGA:  Misi Galang Pembangunan Masjid At-Taqwa Tolando, RISMA Terapkan Kotak Amal Sistem "Door to Door"

Kabupaten Luwu adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang dalam kurun waktu tiga tahun dimekarkan menjadi tiga daerah strategis, yaitu Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara yang kemudian dimekarkan lagi menjadi Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo.

Ada beragam destinasi wisata yang menarik di kunjungi di Luwu. Seperti wisata alam, tempat bersejarah, tempat nongkrong, tempat hunting foto, hingga spot wisata yang kekinian untuk menarik wisatawan generasi milenial.

“Ditjen Perhubungan Udara akan berupaya untuk mendorong keberadaan setiap bandara di daerah sehingga dapat menjadi penghubung daerah yang terisolir, dapat menjadi gerbang udara bagi wisatawan selain menjadi jembatan udara bagi pendistribusian kebutuhan masyarakat,” tutup Polana. (Yama/Ary/DJPU)