DP3A Sulteng Pelopori Jingle Lawan Corona

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulteng memperkenalkan jingle “Bajao Sayang (Bersama Jaga Keluarga Kita)” sebagai edukasi memutus mata rantai penularan virus corona (covid-19).

“Produk (jingle) ini adalah bentuk dedikasi atas program Berjarak yaitu Bersama Jaga Keluarga Kita,” ujar kadis DP3A Sulteng Ihsan Basir, SH, LL.M pada Rabu (13/5).

Jingle itu kata kadis dibuat supaya masyarakat lebih disiplin menjaga jarak aman (physical distancing), berdiam di rumah (social distancing) dan secara khusus mengajak keterlibatan laki-laki mencegah KDRT serta melindungi keluarganya.

“Jadilah laki-laki gaga, laki-laki penjaga keluarga,” kadis sambil menyanyikan penggalan jingle yang menunjukkan peran laki-laki sebagai pelindung keluarga.

Lanjut Ia jelaskan bahwa dalam masa pandemi, DP3A telah mencetuskan program Berjarak yang meliputi 10 aksi pencegahan penyebaran covid-19 yaitu : Tetap di rumah; Hak perempuan dan anak terlindungi; APD tersedia; Jaga diri keluarga dan lingkungan; Membuat tanda peringatan; Menjaga jarak fisik; Mengawasi keluar masuk orang dan barang; Menyebarkan informasi yang benar; Aktivasi media komunikasi online dan Aktivasi Rumah Rujukan;

Beberapa realisasi yang sudah dilakukan seperti pembuatan jingle lagu Bajao Sayang; pembagian 2500 masker kain, sabun cuci tangan dan leaflet bagi warga di 8 kecamatan se Kota Palu; kolaborasi dengan kementerian, NGO/ormas perempuan dan forum anak dalam penyelenggaraan webinar; pembuatan pusat Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan WA grup sebagai wadah komunikasi dan pemantauan kondisi warga pada kompleks pemukiman RT/RW.

Untuk waktu dekat ini, dinas ingin melakukan intervensi kepada anak-anak yang orangtuanya berstatus ODP ataupun PDP dan mesti terlantar karena tidak ada yang mengurus.

BACA JUGA:  Gelar Safari Ramadhan, Fakum UMLB Sosialisasikan Perkembangan Kampus di Era Serba Digital

“Kami akan memberi susu, makanan tambahan dan vitamin kepada anak-anak selama orangtua mereka dikarantina,” bebernya.

Selain itu Ia juga mengharap dukungan berupa data terpilah penderita covid-19 berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia dari dinas kesehatan sebagai acuan DP3A mengintervensi kelompok rentan terdampak.

“Harapan kami ada keterbukaan terkait data terpilah sebagai dasar kami sebelum mengintervensi,” pungkasnya.(pandi)

Sumber : (Biro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng)