OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes., resmi terpilih sebagai Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulawesi Tengah masa bakti 2025–2028. Pemilihan tersebut berlangsung dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-IX IDI Sulteng, yang dirangkaikan dengan Simposium Nasional bertema “Membangun Ekosistem Kesehatan Daerah, Sinergi IDI dalam Mendukung Satu Sehat Menuju Indonesia Emas 2045”, di Best Western Plus Coco Palu, Sabtu (1/11).
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, dr. Reny menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh dokter di Sulawesi Tengah atas dedikasi dan profesionalisme mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Profesi dokter adalah panggilan yang sangat mulia. Dokter bukan hanya garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, tetapi juga penopang pembangunan daerah. Pemerintah Provinsi terus berkomitmen mendukung peningkatan layanan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Sebagai pemimpin yang juga berperan dalam transformasi sektor kesehatan di Sulawesi Tengah, dr. Reny menyoroti program unggulan Pemprov Sulteng, “Berani Sehat”, yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan tanpa hambatan administratif.
Ia menjelaskan bahwa kini masyarakat cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, tanpa perlu lagi membawa surat keterangan tidak mampu.
“Sekarang masyarakat cukup membawa KTP untuk berobat. Kalau dulu harus pakai surat keterangan tidak mampu, kini tidak perlu lagi. Bahkan tunggakan BPJS bisa langsung dihapus karena sudah terintegrasi melalui aplikasi Sehati,” terangnya.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan bukti nyata komitmen Sulawesi Tengah dalam mempercepat transformasi layanan kesehatan yang inklusif dan mudah diakses masyarakat, bahkan sebelum program nasional diterapkan sepenuhnya.
“Kita ingin Sulawesi Tengah menjadi provinsi yang lebih dulu maju dalam pelayanan kesehatan inklusif,” tegasnya.
Menutup sambutannya, dr. Reny mengajak seluruh anggota IDI untuk menjadikan Muswil ke-IX ini sebagai momentum refleksi dan kolaborasi membangun masa depan kesehatan daerah.
“Mari kita bergandengan tangan memperkuat edukasi masyarakat tentang pola hidup sehat, gizi seimbang, kesehatan mental, dan pencegahan stunting. Bersama IDI, kita wujudkan Sulawesi Tengah yang sehat, maju, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Pengurus Besar IDI, Dr (C). dr. Wiweka, MARS, mengingatkan pentingnya menjaga kehormatan profesi dokter di tengah derasnya arus informasi publik.
“Profesi dokter adalah profesi tertua dan termulia di dunia. Menjaga martabatnya hanya bisa dilakukan dengan menegakkan etika yang kuat dan sikap profesional yang berintegritas,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua IDI Wilayah Sulteng periode sebelumnya, dr. H. Muh. Akbar, M.Kes., menekankan pentingnya adaptasi organisasi dalam menghadapi tantangan era digital.
“IDI harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan menjadi pelaku utama dalam transformasi sistem kesehatan. Melalui simposium ini, mari kita perkuat jejaring kolaborasi lintas sektor dan semangat pelayanan yang adil dan manusiawi,” ungkapnya.
Muswil ke-IX IDI Sulawesi Tengah dihadiri oleh puluhan dokter dari berbagai kabupaten dan kota di Sulteng. Kegiatan ini menjadi forum penting untuk memperkuat sinergi antara tenaga medis, organisasi profesi, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan sistem kesehatan yang tangguh, inklusif, dan berkeadilan. **






