BATUI-MOTINDOK. Masyarakat menilai Pemerintah Kabupaten Banggai telah gagal dalam upaya mensehjaterakan Warga Batui, padahal warga Batui selama ini di apit oleh dua obor perusahaan raksasa yang menghasilkan triliyunan rupiah untuk daerah.
Pernyataan kritis dan membangun ini disamaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Batui, Faizal Lahaji saat dialog terbuka yang dihadiri oleh Bupati Banggai H. Herwin Yatim dan Wakilnya H. Mustar Labolo, usai halalbil halal yang dilaksanakan oleh FKBP sabtu pekan lalu.
Dihadapan Bupati Banggai dan Wakilnya serta Ketua Komisi I DPRD Propinsi Sulawesi Tengah H. Sri Lalusu. Faisal Lahaji secara tegas menyampaikan kritikannya, dimana saat ini masyarakat menilai bahwah pemerintah telah gagal dalam upaya mensehjaterakan warga batui yang nota benenya adalah salah satu kecamatan inti penghasil migas di Kabupaten Banggai, seharusnya tingkat kesehjateraan warga batui diatas rata rata, jika dilihat dari potensi SDA yang telah dikelolah oleh perusahaan migas raksasa, bahkan seperti diketahui bersama, melalui pengelolahan migas yang ada Kabupaten Banggai oleh sejumlah perusahaan yang ada Kabupaten Banggai tercatat sebagai daerah yang memiliki PAD tertinggi dibanding kabupaten lainnya di sulawesi tengah hingga mencapai triliyunan rupiah, akan tetapi faktanya justru terbalik.
“Masyarakat menilai pemerintah telah gagal mensejahterakan warga batui padahal warga batui adalah salah satu kecamatan yang tepat berada dilokasi tapak projek diapit oleh 2 obor milik perusahaan migas raksasa namun faktanya kehidupan warga masih seperti dahulu, jauh sebelum ada perusahaan.”, Tegas Faisal Lahaji
Olehnya Faisal Lahaji memintah kepada pemerintah untuk segera memberikan perhatian khusus dalam upaya peningkatan kesehjahteraan masyarakat Batui Khususnya, utamanya dalam pengwasan pengelolahan serta pendistribusian CSR perusahaan dan pembangunan melalui anggaran ABPD.(imran)