OBORMOTINDOK.CO.ID,Luwuk –– Fraksi Partai Golkar di DPRD Kabupaten Banggai menyoroti proyek “tandalo hills” di Desa Molino Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai. Sorotan tersebut disampaikan juru bicara Fraksi Golkar, Irwanto Kulap, dalam pandangan umum fraksi Golkar terhadap penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Banggai akhir tahun anggaran 2019, Selasa (21/4/2020).
Menurut Irwanto, Fraksi Golkar membutuhkan penjelasan terhadap pelaksanaan program “tandalo hills” yang beberapa waktu lalu sempat ramai di kritisi oleh media massa.
Fraksi Golkar kata Irwanto membutuhkan penjelasan terkait perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan program yang terletak di wilayah Desa MOlino Kecamatan Luwuk Timur itu. “Sejauh mana program tersebut terekam dalam proses tahapan perencanaan seperti Musrembang, RKPD, KUA-PPAS, RAPBD hingga penetapan dalam APBD,” katanya.
Menjawab pertanyaan Fraksi Golkar tersebut, Bupati Banggai Herwin Yatim menjelaskan, program pembangunan kawasan tandalo hills hendaknya dilihat secara luas dan tidak dilihat secara sempit. Menurutnya, jika orang yang tidak paham dalam melihat kebutuhan pendidikan di Kabupaten Banggai, akan cenderung menyoal program tersebut.
Tandalo Hills kata Herwin Yatim, adalah sebuah sekolah untuk menampung anak berkebutuhan khusus, keterbelakangan mental dan yang putus sekolah karena alasan tertentu. Herwin mengingatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banggai masih sangat rendah, bahkan berada pada urutan ke 4 di Sulawesi Tengah.
“Kita ingin pendidikan kita lebih maju lagi dibandingkan dengan daerah lain,” katanya.
Kata dia, program tersebut dilaksanakan karena adanya tawaran lahan dari Wakil Bupati Banggai Mustar Labolo untuk dikelolah sebagai sarana pendidikan tersebut.
“Ini sekolah untuk menampung anak anak putus sekolah. Mereka yang usianya sudah wajib sekolah dan wajib belajar kita tampung. Kalau itu dipersoalkan, saya mempertanyakan dari sektor mana kita mencurigai program itu,” kata Herwin.
“Jika langkah pemerintah daerah untuk menyelamatkan anak anak kita dipersoalkan, dimana letak nurani kita,” tandas Herwin.
Menurut Herwin Yatim, jika ada yang mengoreksi program tandalo hils, maka harus jelas dari aspek mana program tersebut dikoreksi agar menjadi jelas. (gt)