OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, bersama Bupati Banggai, Amirudin, resmi menandatangani perjanjian kerja sama pembagian hasil Participating Interest (PI) 10 persen dari pengelolaan migas di wilayah kerja Senoro-Toili.
Penandatanganan perjanjian tersebut berlangsung dalam rapat kerja bersama jajaran Pemda Banggai, Senin (25/8/2025), di Ruang Rapat Umum Kantor Bupati Banggai, Luwuk Selatan.
Dalam keterangannya, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan bahwa PI 10 persen ditargetkan mulai memberikan hasil pada tahun 2027. Saat ini, PT Banggai Energi Utama Perseroda terus melengkapi seluruh tahapan dan persyaratan yang diperlukan.
“Penerimaan PI 10 persen akan dibagi sama rata untuk Pemprov Sulteng dan Pemda Banggai. Kalau misalnya dapat Rp 2 triliun, berarti masing-masing menerima Rp 1 triliun. Ini perjuangan panjang dari Bapak Bupati,” kata Gubernur.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur juga mengajak seluruh kepala dinas Pemprov Sulteng untuk menyinkronkan program kerja dengan Pemda Banggai.
Menurutnya, visi misi antara Gubernur dan Bupati sudah sejalan, namun masih diperlukan penyamaan program antara perangkat dinas provinsi dan kabupaten.
“Visi misi gubernur dan bupati sudah sama. Yang perlu disinkronkan tinggal antara dinas provinsi dan kabupaten. Inilah tujuan kami hadir di daerah,” ujar Anwar Hafid.
Gubernur menegaskan, program unggulan 9 Berani Pemprov Sulteng pada dasarnya sejalan dengan 9 Gerbang yang menjadi program inovatif Pemda Banggai.
Contohnya, Berani Cerdas yang menargetkan wajib belajar 13 tahun, sejalan dengan Gerbang Cerdas milik Pemda Banggai. Program ini menjamin pendidikan gratis dari PAUD hingga SMA di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.
“Kalau ini segera terlaksana, maka Sulawesi Tengah akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan wajar 13 tahun,” jelas Anwar Hafid.
Selain itu, ada Berani Sehat, yang menghadirkan layanan kesehatan gratis berbasis Universal Health Coverage (UHC) bagi warga pemilik KTP Sulteng.
Ada pula Berani Lancar yang menargetkan pembangunan 1.000 kilometer jalan desa untuk membuka akses wilayah pedalaman, serta program Berani lainnya.
Gubernur menekankan bahwa seluruh program pembangunan ini bertujuan utama untuk mengurangi angka kemiskinan di Sulawesi Tengah.
“Tidak ada gunanya semua program kalau masalah kemiskinan tidak bisa kita selesaikan,” tegasnya. **






