OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, secara langsung menerima aksi unjuk rasa yang digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Sulawesi Tengah di halaman Kantor Gubernur pada Rabu (23/7). Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menyuarakan sejumlah aspirasi penting, mulai dari evaluasi Program Berani Cerdas, pemerataan pembangunan infrastruktur, hingga penanganan pertambangan tanpa izin (PETI).
Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur Anwar Hafid menegaskan bahwa program Nawacita BERANI merupakan komitmen utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah. Ia menyampaikan bahwa program tersebut telah masuk dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan akan segera ditetapkan menjadi peraturan daerah.
“Program ini terus kami evaluasi setiap hari agar pelaksanaannya berjalan tepat sasaran dan sesuai target,” tegas Gubernur di hadapan para mahasiswa.
Dalam bidang pendidikan, Gubernur menjelaskan capaian Program Berani Cerdas, khususnya dalam penyaluran bantuan beasiswa berupa Dana Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada mahasiswa. Dari total 80.000 pendaftar, sebanyak 58.752 telah melalui proses verifikasi. Hingga kini, bantuan UKT telah disalurkan dalam empat tahap, yakni, Tahap 1: 20 penerima, Tahap 2: 267 penerima, Tahap 3: 262 penerima dan Tahap 4 (dibayarkan hari ini): 323 penerima, Total sementara penerima manfaat mencapai 872 mahasiswa.
Gubernur juga menyoroti kemajuan pembangunan infrastruktur melalui Program Berani Lancar. Salah satu proyek prioritas tahun ini adalah pembukaan ruas jalan strategis yang dikenal dengan sebutan “kepala burung” di wilayah Balantak, Kabupaten Banggai.
“Meskipun ada sejumlah kendala terkait kebijakan pusat, kami tetap konsisten menjalankan visi dan misi pembangunan daerah. Kolaborasi semua pihak sangat kami butuhkan,” ujar Gubernur.
Melalui Program Berani Menyala, pemerintah berhasil memperluas akses listrik desa. Dari 89 desa yang sebelumnya belum teraliri listrik, kini tersisa 86 desa yang masih dalam tahap penyambungan, berkat kerja sama intensif dengan PLN.
Sementara itu, menanggapi isu tambang ilegal, Gubernur Anwar Hafid menyatakan akan segera membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgas) untuk menangani aktivitas pertambangan tanpa izin secara lebih cepat dan terkoordinasi.
Mengakhiri penyampaiannya, Gubernur Anwar Hafid mengajak para mahasiswa untuk terus mengawal dan mendukung pelaksanaan Nawacita BERANI sebagai program pembangunan unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kami terbuka terhadap kritik dan masukan. Mahasiswa adalah mitra penting dalam mengawasi jalannya pemerintahan yang bersih dan pro-rakyat,” tutupnya. **