Guru Agama Islam harus Adaptif di Era Digital

oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. JAKARTA- Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) RI Wibowo Prasetyo menilai peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Indonesia sangat strategis dalam membentuk karakter anak didik yang matang di tengah tantangan era digital saat ini.

Keteladanan terhadap nilai-nilai spiritual, kepribadian dan kepemimpinan yang ditanamkan para guru PAI menjadi modal kuat membangun generasi bangsa lebih kokoh ke depan.

BACA JUGA:  Aleg DPRD Banggai Kesal Dengan Ulah Sekwan Karena Dianggap Menghayal dan Harus Diaudit

“Kuncinya guru PAI harus siap terus meningkatkan kompetensinya dan lebih adaptif terhadap zaman. Sekarang ini era begitu cepat berubah, kalau kita tidak luwes maka akan tertinggal. Digitalisasi di PAI adalah keharusan karena sudah menjadi tuntutan dunia,” kata Wibowo dalam keterangan di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Wibowo mengatakan para guru PAI memiliki posisi strategis karena setiap hari berinteraksi dengan para anak didik yang mayoritas merupakan generasi Z. Kelebihan generasi pengguna aktif internet ini, sambungnya, sangat terbuka, toleran, cepat menerima informasi, kritis, multitasking, interaktif, dan ambisius.

BACA JUGA:  Mahasiswa Dan Organisasi Masyarakat Demo Tolak RUU KPK dan RUU KUHP Di Banda Neira

Namun di sisi lain, para generasi Z ini memiliki kecenderungan lemah dalam hal memverifikasi informasi.

Imbasnya, kata dia, mereka mudah menyerap berbagai informasi tanpa menyadari bahwa apa yang mereka terima hoaks.

BACA JUGA:  Belum resmi diluncurkan, daftar pengguna LinkAja capai 32 juta

“Di sinilah peran strategis guru PAI agar menjadi penjernih atas berbagai kabar hoaks, termasuk yang berkaitan dengan isu-isu agama.

Ini agar menghindarkan anak didik mengalami kesalahan dalam beragama.

Generasi Z ini harus kita kawal karena 2030 mendatang sebagian akan mengganti posisi kita,” jelasnya. (Muz)

**) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News