Hanya Sehari Tertib, SPBU Silviana Batui Kembali Ramai Antrian Jerigen BBM

oleh
Penulis: Roby  |  Editor: Redaksi
Situasi di SPBU Silviana di Kelurahan Batui, Pada hari Minggu. (9/11/2025), Kembali melayani jerigen. (Foto: OM)

OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI— Upaya penertiban pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan jerigen di SPBU Silviana, Kelurahan Batui, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, rupanya hanya berlangsung singkat. Setelah sehari dilakukan penertiban, antrean jerigen kembali terlihat memenuhi area SPBU Silviana pada Minggu (9/11/2025).

Sebelumnya, pada Sabtu (8/11/2025), pihak SPBU sempat menolak melayani pembelian BBM menggunakan jerigen. Salah satu warga Tolando, Santi, mengaku saat itu dirinya hanya membeli bensin senilai Rp20 ribu untuk keperluan motornya yang kehabisan bahan bakar di rumah.

“Saya cuma mau beli untuk motor, tapi karena bawa jerigen tidak dilayani. Akhirnya saya terpaksa beli bensin eceran saja,” tutur Santi saat ditemui wartawan.

BACA JUGA:  Khawatir Ancam Keselamatan Warga, Lurah Bugis Minta PLN Ganti Tiang Listrik Baru

Santi mengaku tidak mempermasalahkan kebijakan larangan pembelian menggunakan jerigen, asalkan aturan tersebut benar-benar diterapkan secara konsisten. Namun ia menyesalkan karena penertiban itu hanya berlangsung sehari.

“Kalau memang mau ditertibkan, ya harus tegas. Jangan cuma sehari dilarang, besoknya boleh lagi,” ujarnya kecewa.

Pembeli Jerigen Diduga Akali Larangan dan Bekerja Sama dengan Petugas

Dari hasil penelusuran wartawan di lapangan, sejumlah pembeli jerigen diduga mengakali larangan pengisian dengan cara mengisi bensin langsung ke tangki motor atau mobil, lalu memindahkannya kembali ke jerigen setelah keluar dari area SPBU.

BACA JUGA:  Dinas Pendidikan Rencana Buat Pagar Sekolah Seharga Rp20 Juta, Masnawati : OPD Jangan Ikuti Cara Kerja Abunawas

Beberapa warga bahkan menduga adanya kerja sama antara petugas SPBU dan pembeli jerigen. Dugaan ini muncul karena pembeli jerigen tetap bisa dilayani dengan memberikan sejumlah uang tambahan kepada petugas.

“Biasanya petugas dapat uang tambahan lima ribu sampai sepuluh ribu rupiah per jerigen,” ungkap salah satu sumber yang enggan disebut namanya.

Warga Minta Pengawasan Diperketat

Pada hari berikutnya, Minggu (9/11/2025), pantauan wartawan menunjukkan puluhan jerigen kembali antre di SPBU Silviana. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat, karena stok BBM untuk masyarakat Batui sering kali habis akibat banyaknya pembeli dari luar daerah.

“Bensin di SPBU sering habis karena banyak jerigen dari luar daerah. Kami yang di sini jadi susah isi kendaraan,” keluh seorang warga.

BACA JUGA:  JOB Tomori Raih Sertifikat ISO 37001: 2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan

Warga pun berharap agar pihak pengelola SPBU dan instansi terkait benar-benar menertibkan praktik penjualan BBM menggunakan jerigen dalam jumlah besar, terutama yang dibeli oleh pihak luar wilayah.

“Kami minta penertiban dilakukan serius, supaya kebutuhan masyarakat Batui bisa terpenuhi,” tambah warga lainnya.

SPBU Silviana di Kelurahan Batui sebelumnya sempat menjadi sorotan media karena diduga melayani pembelian BBM dalam jumlah besar menggunakan jerigen yang kemudian dijual kembali oleh pihak luar daerah. Praktik ini membuat pasokan BBM di wilayah Batui sering tidak mencukupi bagi warga setempat.**