OBORMOTINDOK.CO.ID,Luwuk — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banggai Hasrim Karim menilai, kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg yang kerap dikeluhkan warga bukan terjadi akibat kekurangan stok gas elpiji 3 Kg.
Kelangkaan terjadi akibat adanya ulah pangkalan gas elpiji 3 Kg yang menjual tidak hanya kepada warga yang berada disekitar lokasi yang menjadi kewenangannya.
“Sebenarnya stok gas cukup, hanya saja penjualan di tingkat lapangan yang dilakukan oleh pangkalan, tidak mengacu pada wilayah diatribusi yang sudah diatur,” kata Hasrin yang detemui, Senin (23/9).
Hasrin mencontohkan, warga yang berada diluar wilayah diatribusi salah satu pangkalan, membeli gas elpiji 3 Kg di pangkalan yang jauh dari kediamannya. Akibatnya, gas 3 kg yang sejatinya menjadi hak warga di sekitar pangkalan menjadi habis.
“Ini sudah terjadi, warga desa A membeli di Desa B, atau saat pangkalan menyediakan stok, warga juga punya stok dirumah. Ketika stok dirumah habis, pada saat yang sama stok di pangkalan juga belum tersedia, begitu yang terjadi,” katanya.
Jadi kata Hasrin, kelangkaan kerap terjadi karna ulah warga sendiri dan juga penjual di pangkalan.
“Yang jelas stok cukup, hanya model penjualan dilapangan tidak mengikuti wilayah distribusi, akhirnya terlihat seolah olah langkah,” pungkasnya.(gt)