OBORMOTINDOK.CO.ID,BATUI. Menikmati jalan raya yang layak sebagai akses transportasi darat adalah keinginan setiap orang, agar bisa mempermudah segala macam aktifitas sehari-hari. Akan tetapi akses transportasi darat yang layak, hanya seperti khayalan semata bagi masyarakat Dusun Tiga (Kompanga), Desa Uso, Kecamatan Batui,Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Akses transportasi darat yang berada di wilayah ini sangat memperihatinkan, terdapat begitu banyak lubang dari yang berukuran sedang hingga lubang yang berukuran besar, kondisi ini menyebabkan pengendara roda dua dan roda empat harus mengurangi laju kendaraan saat melalui jalan yang berlubang tersebut dan bila musim penghujan tiba maka lubang pada jalan tersebut akan tertutupi oleh genangan air sehingga para pengendara roda dua harus lebih ekstra hati-hati jika tidak maka pengendara akan bisa tersungkur jatuh kedalam lubang jalan yang ada.
Kompanga sendiri merupakan wilayah administrasi Desa Uso Kecamatan Batui yang bersebelahan dengan perbatasan antara Kecamatan Batui dan Kecamatan Kintom, terdapat sebuah perusahaan Mega Proyek dengan konsentrasi produksi gas Amonia yaitu PT. PANCA AMARA UTAMA dan Perusahaan Migas PT. DSLNG.
Sejak awal tahun 2018 hingga kini, kondisi jalan yang berlubang terus semakin parah kondisi itu, membuat masyarakat merasa jenu, jika hujan becek, jika musim panas jalan di kompanga berdebu.
Masyarakat kompanga pun sejak Senin, (24/6/2019), telah bergotong royong untuk menutupi lubang-lubang yang ada di sepanjang jalan Kompanga, dengan menggunakan peralatan seadanya serta mendapatkan material pasir untuk menutupi lubang-lubang tersebut dari sisa muatan truk material PT. CBSP.
Inisiatif ini muncul dari pemikiran masyarakat kompanga yang sudah bosan dengan kondisi jalan yang tak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Upaya masyarakat Kompanga Desa Uso tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah atau perusahaan, Minggu (30/6/2019) pada pukul 00.13 Wita beberapa pemuda kompanga melakukan aksi protes terhadap kondisi akses transportasi darat yang memprihatinkan tersebut dengan menanam Pohon Pisang tepat di tengah jalan yang berlubang di salah satu titik jalan di Kompanga.
Aan Kurniawan selaku pemuda Kompanga menerangkan “aksi protes kami ini dengan menanam pohon pisang di jalan merupakan bentuk kekecewaan. Kami masyarakat kompanga merasa di anak tirikan oleh Pemerintah Daerah semisal fasilitas umum saja yaitu jalan raya sudah begitu miris lubang ada di mana-mana, hal ini sangat mengganggu aktifitas sehari-hari,” uangkap Aan pada media ini.
Harapan kami dengan aksi protes ini jalan di kompanga dapat lebih di perhatikan oleh pihak pemerintah, Jangan Cuma mengambil pajak besar dari perusahaan yang ada di daerah kami sedangkan kenyamanan kami sudah tidak diperhatikan lagi”. Tegasnya kembali. (ANO)