OBORMOTINDOK.CO.ID. Banggai–Motindok. Dalam upaya mendukung program pertanian berkelanjutan, JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) menjalin kerja sama dengan Pos Bidik, produsen pupuk organik lokal di Kabupaten Banggai.
Kolaborasi ini mencakup pemberian berbagai bantuan, mulai dari mesin produksi hingga modal usaha, guna meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha Pos Bidik.
JOB Tomori telah memberikan sejumlah bantuan berupa mesin produksi seperti chopper rumput dan cultivator/traktor mini yang membantu mempercepat proses pengolahan bahan baku pupuk organik.
Selain itu, JOB Tomori juga mendukung dengan memberikan modal usaha dan unit pengolah pupuk organik cair, sehingga Pos Bidik mampu memperluas lini produksinya.
Fahmi A. Rizal, selaku Pembina Pos Bidik, menyatakan, bantuan tersebut sangat berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas produksi pupuk organik.
“Dengan dukungan ini, kami dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari program pertanian berkelanjutan, Pos Bidik memegang peranan vital dalam memastikan ketersediaan pupuk organik bagi petani. Tanpa keberadaan mata rantai ini, keberhasilan program pertanian berkelanjutan sulit dicapai.
Saat ini, merek dagang Pos Bidik telah resmi dipatenkan oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Sertifikat merek dagang tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Merek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual kepada Fahmi A. Rizal sebagai pemegang merek.
Pos Bidik kini beroperasi di bawah badan usaha CV. Banggai Agrotech Mandiri, yang telah mengantongi izin usaha produksi dan perdagangan pupuk organik.
Selain memproduksi pupuk organik padat, Pos Bidik sedang mengembangkan pupuk organik cair dengan target peluncuran tahun depan. Untuk mendukung produksi, Pos Bidik telah bermitra dengan dua desa sekitar lokasi pengolahan dan melibatkan 45 peternak sebagai penyedia bahan baku.
Proyek ini juga menciptakan lapangan kerja bagi 12 pekerja tetap dan sejumlah keluarga yang terlibat dalam pembuatan bahan tambahan, seperti arang.
“Kami berharap dukungan dari pihak swasta, termasuk JOB Tomori, terus berlanjut agar program ini semakin berkembang dan memberikan manfaat luas bagi Kabupaten Banggai,” tambah Fahmi.
JOB Tomori, melalui Ruru Rudianto, selaku Relation Section Head JOB Tomori, menegaskan komitmennya untuk mendukung program inovasi berkelanjutan ini.
“Kami mengapresiasi program seperti ini dan berharap media turut membantu memberikan edukasi kepada masyarakat agar mampu mengubah limbah menjadi pupuk yang bermanfaat,” ujar Ruru.
Tak hanya itu, JOB Tomori juga mendukung pelatihan pengolahan limbah menjadi pupuk. Hingga kini, sudah sekitar enam kabupaten mengirimkan perwakilannya untuk belajar langsung di Pos Bidik.
Selain fokus pada pengolahan limbah peternakan, Pos Bidik juga mengembangkan inovasi pengolahan limbah Sulfatreat sebagai bahan campuran untuk pembuatan batako.
Upaya ini membuktikan kontribusi nyata Pos Bidik dalam mengelola limbah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan langkah-langkah inovatif dan dukungan dari JOB Tomori, Pos Bidik terus menunjukkan komitmennya dalam membangun pertanian berkelanjutan dan memberikan solusi untuk tantangan lingkungan.**