OBORMOTINDOK.CO.ID, Masama — Kepala Desa Tompotika Makmur Saiful Bahri Anggo menggunakan seragam tidak biasanya. Saat memberikan persentase program inovasi desa dalam Bursa Inovasi Desa tahun 2019, Rabu (21/8) Saiful menggunakan baju dengan motif modifikasi adat masyarakat Andio di Masama.
Saiful mengatakan, dirinya tampil menggunakan baju adat Andio sebagai bagian dari upaya pelestarian nilai nilai budaya lokal yang ada di Kecamatan Masama. Menurut dia, selain memberikan perhatian terhadap kegiatan yang bersifat inovasi di tingkat desa, dirinya juga memberikan perhatian terhadap pertumbuhan nilai nilai budaya yang ada di Masyarakat.
Sebagai desa eks transmigrasi di Masama, Desa Tompotika Makmur sendiri dihuni oleh berbagai macam suku, seperti Bali, Lombok, Jawa, Saluan, Banggai dan Balantak.
“Dalam kegiatan lain saya juga kerap menggunakan baju adat lain, kali ini saya menggunakan baju adat lokal Andio di Masama,” katanya yang ditemui usai kegiatan
Dalam paparannya, Saiful menjelaskan sejumlah kegiatan yang sudah dilaksanakan di Desa Tompotika Makmur, khususnya pada bidang kesehatan.
Kepala Desa yang menjabat selama tiga periode itu mengulas soal inovasi yang berkaitan dengan upaya penanggulangan stunting. Kata dia, tahun 2018 berdasarkan hasil pengukuran Puskesmas Tangeban, terdapat 10 orang anak yang terindentifikasi stunting di Desa Tompotika Makmur.
Namun berdasarkan pengukuran yang belum lama ini dilakukan, dari 10 anak yang terindentifikasi stunting di desanya, terdapat lima anak yang sudah menunjukan perubahan.(gt)