Kartu Petani Sejahtera dan Kartu Nelayan Sejahtera Tidak Berguna Bagi Masyarakat

oleh
oleh
Irwanto Kulap, Anggota DPRD Kabupaten Banggai.

OBORMOTINDOK.CO.ID,LUWUK – Pemerintah daerah Kabupaten Banggai dinilai telah mengelontorkan program yang sia sia dan tidak memberi manfaat bagi masyarakat. Program tersebut adalah program kartu petani sejahtera (KPS) dan kartu nelayan sejahtera. Pasalnya, kartu kartu tersebut hingga kini tidak dapat memberikan manfaat bagi para pemegang kartu.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Banggai Irwanto Kulap, mengatakan, sejatinya kartu kartu tersebut dapat digunakan oleh masyarakat pemegang kartu, untuk melakukan transaksi terhadap berbagai kebutuhan dasar petani dan nelayan. Sayangnya, hingga kini kartu tersebut tidak lebih dari hiasan dompet milik petani.

Bupati Banggai Herwin Yatim dalam laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) tahun 2019 yang diselenggarakan secara virtual bersama DPRD Kabupaten Banggai pada April lalu, menyebutkan hingga tahun 2019 terdapat 16.427 kartu petani sejahtera yang telah didistribusikan kepada petani.

Kartu petani sejahtera itu, dibuat dengan bekerja sama dengan Bank BRI dan BNI. Dalam membuka kartu petani tersebut, hingga kini pemerintah daerah Kabupaten Banggai telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar. Pasalnya, setiap kartu petani sejahtera tersebut, berisi dana sebesar Rp100 ribu, namun tidak dapat ditarik oleh para pemilik kartu.

Sayangnya, sejauh ini para petani penerima kartu tersebut tidak bisa menggunakan kartu tersebut untuk mendapatkan pupuk, kecuali membeli sendiri.

“Inilah yang dinamakan program yang tidak berguna. Namanya saja yang bagus kedengaran, namun realisasi di lapangan tidak dapat dimanfaatkan,” kata Irwanto Kulap. (gt)

 
BACA JUGA:  Pemakaman Ahmad Gazali Alias Ahmad Panjang di TPU Poboya Disaksikan Keluarganya