Kasus MBG di Bangkep Jadi Pelajaran, Sekolah di Batui Minta Pengawasan Lebih Ketat

oleh
Penulis: Gufran Sabudu  |  Editor: Redaksi
Kepala SMPN 1 Batui, Arham, S.Ag.,

OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI– Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 1 Batui, Arham, S.Ag., menanggapi kasus keracunan massal yang menimpa lebih dari 100 siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan usai menyantap makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (17/9/2025).

Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/9/2025), Arham menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut sekaligus berharap hal serupa tidak terjadi di wilayah Kecamatan Batui.

BACA JUGA:  Bupati Morut Serahkan Santunan Kematian Rp42 Juta kepada Ahli Waris Kades Panca Makmur

“Kami sangat menyayangkan peristiwa keracunan yang menimpa siswa di Banggai Kepulauan. Semoga kejadian itu tidak terjadi di Kecamatan Batui. Karena itu, kami berharap pengelola dapur MBG lebih meningkatkan pengawasan dalam pemilihan menu makanan yang disajikan,” ujar Arham.

Tanggapan serupa datang dari warga Desa Honbola, Kecamatan Batui. Melalui akun Facebook pribadinya, seorang warga bernama Metty menilai kasus keracunan tersebut menjadi pelajaran penting bagi sekolah-sekolah penerima MBG di Batui.

BACA JUGA:  Bunuh Virus Corona dengan Sanitasi Tangan

Menurutnya, sebelum makanan didistribusikan ke sekolah, pihak pengelola harus memastikan kualitas dan kelayakannya. Bahkan, ia menyarankan agar guru turut menyaksikan proses pengecekan makanan demi keamanan siswa.

“Kasus keracunan di Bangkep harus jadi perhatian. Jangan sampai makanan dibagikan tanpa diperiksa kualitasnya. Anak-anak yang menerima MBG harus benar-benar mendapatkan makanan yang layak,” tulis Metty dalam unggahannya.

BACA JUGA:  Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Dibuntuti Ganjar Pranowo

Sementara itu, beberapa waktu terakhir sejumlah orang tua di Kecamatan Batui juga mengeluhkan soal menu makanan MBG. Salah satu kasus yang mencuat adalah dugaan pembagian makanan yang basi pada Jumat, 12 September 2025.

Masyarakat berharap pengawasan terhadap dapur MBG dapat lebih diperketat, agar program ini benar-benar memberikan manfaat positif bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak sekolah di wilayah Kecamatan Batui maupun daerah lainnya. (sal)