Oleh: Gufran Sabudu
OBORMOTINDOK.CO.ID. Banggai– Harapan besar program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak sekolah justru diwarnai duka. Ratusan siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut pada Rabu (17/9/2025).
Anak-anak yang seharusnya menerima asupan bergizi agar tumbuh sehat, cerdas, dan kuat, justru harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Trikora Salakan dan sejumlah fasilitas kesehatan lainnya. Gejala yang dialami para siswa antara lain mual, muntah, diare, hingga sakit perut hebat.
Dugaan Penyebab dan Respons Masyarakat
Kasus ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terhadap pelaksanaan program MBG. Meski niat mulia pemerintah patut diapresiasi, banyak pihak mempertanyakan kualitas pengelolaan dan kebersihan makanan yang disajikan.
Hal serupa sebelumnya juga terjadi di Kecamatan Batui. Program MBG yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) melalui dapur pengolahan di Kelurahan Bakung menuai pro dan kontra. Sebagian masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan pemerintah, namun tidak sedikit pula yang mengeluhkan kualitas menu yang disajikan.
Pada Jumat (12/9/2025), menu nasi kuning dengan lauk laksa dan ayam suwir diduga sudah basi dan berbau tidak sedap. Akibatnya, sejumlah siswa kembali mengalami sakit perut, mual, hingga muntah.
Tantangan Besar Pelaksanaan MBG
Peristiwa ini menjadi pukulan serius bagi keberlangsungan program strategis nasional yang diharapkan mampu mendukung tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Pemerintah daerah bersama instansi terkait diminta segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen dapur, kualitas bahan pangan, serta distribusi makanan agar kasus serupa tidak kembali terulang.
Meski program Makanan Bergizi Gratis dinilai sebagai langkah positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, pelaksanaannya harus lebih ketat dalam pengawasan demi menjaga keselamatan siswa. **






