OBORMOTINDOK.CO.ID, Luwuk — Kisruh yang terjadi di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Banggai dinilai terjadi karena tidak adanya transparansi dalam pengelolaan sumber daya keuangan, khususnya anggaran yang bersumber dari Hibah pemerintah daerah.
Mantan Ketua DPK KNPI Kabupaten Banggai, Alfian Djibran menyesalkan kemelut yang melanda organisasi kepemudaan itu. Kepada media ini, Kamis (5/12/2019) Alfian mengatakan, kisruh soal pengelolaan dana organisasi yang belakangan mencuat setelah Ketua KNPI Toili mengunggah kuwitasi yang dinilai rekayasa, terjadi akibat adanya kebijakan yang tidak transparan.
Alfian mengatakan dirinya sudah mengingatkan Irfan Bungadjim selaku ketua DPK KNPI Kabupaten Banggai untuk tidak membuat kebijakan yang mengundang kontrafersi ditubuh organisasi. Sebab, jika itu dilakukan akan menimbulkan gejolak internal yang terkadang sulit dikendalikan.
Alfian juga menyoal keputusan pelaksanaan Musda KNPI yang dilaksanakan di Toili. Keputusan tersebut tidak diambil berdasarkan kesepakatan bersama seluruh pengurus melainkan hanya dilakukan oleh beberapa pengurus yang secara organisasi dinyatakan tidak quorum.
“Banyaknya kebijakan yang kontraversi, ini akan membuat beberapa problem yang muncul seperti persoalan keuangan yang sekarang lagi ramai, itu bisa bisa berakhir dimeja hijau,” tuturnya.
“Sebenarnya saya selaku senior telah membaca gejala ini. Bahkan pernah bertemu ketua Irfan Bungajim untuk memberi masukan bahwa jangan buat keputusan yang aneh aneh dan cenderung dipaksakan. Tapi ternyata nasehat itu sepetinya disepelehkan dan tidak diindahkan. Ya inilah hasilnya, ada perasaan tidak puas organisasi, jadi kisruh. bisa bisa ada yang masuk hotel prodeo,” kata Alfian panjang lebar.(gt)