Komisi I DPRD Banggai Bereaksi Soal Produk Kondensat Blok Senoro dan Donggi-Matindok

oleh
oleh
foto Istimewa

OBORMOTINDOK.CO.ID,Luwuk–Ketidak jelasan data produksi dan penjualan kondensat Kabupaten Banggai dari aktivitas usaha hulu migas yang dikelolah oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Blok Senoro dan Blok Donggi Matindok memantik reaksi Komisi I DPRD Kabupaten Banggai.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Banggai dari Fraksi Partai NasDem, Zulharbi Amatahir mengaku pihaknya akan mengkonsultasikan masalah tersebut ke pihak Komisi VII DPR RI di Jakarta. Pasalnya kata dia, amanat Permen ESDM Nomor 42 tahun 2018 sudah secara tegas mengatur pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

“Kami akan seriusi masalah ini. Secara internal, saya akan konsultasikan dengan Komisi 7 DPR RI, kebetulan bendahara umum DPP NasDem Ahmad M Ali duduk di komisi VII DPR,” kata Zulharbi, Senin (22/7)

Zulhari mengatakan, SKK Migas harus secara terang benderang menjelaskan produksi dan penjualan kondensat yang dihasilkan dari perut bumi Kabupaten Banggai.

Apalagi kata Zulharbi, ada kewajiban bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mengelolah usaha hulu Migas untuk menawarkan minyak mentah dan atau kondensat yang menjadi bagiannya kepada PT.Pertamina (Persero), sebagaimana yang diatur dalam Permen ESDM Nomor 42 tahun 2018.

Seperti diberitakan sebelumnya, produksi kondensat Kabupaten Banggai sejak tahun 2015 sudah di ekspor keluar negeri. Buktinya, detikfinance merilis, penjualan kondensat ke pasar internasional sudah terjadi sejak tahun 2015. JOB Pertamina Medco sejak Agustus 2015 telah menjual 210.000 barel kondensat ke Mitsui, perusahaan asal Jepang, menggunakan kapal tangker Nord Snow Queen.

“Bagaimana dengan beberapa tahun terakhir? Ini harusnya dijelaskan kepada publik,” kata Zulharbi.

Pada April 2019 lalu, berbagai media juga merilis keterangan Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Meidawati, yang menyebutkan produksi kondensat yang dihasilkan oleh JOB Tomori dari wilayah kerja (WK) Senoro – Toili, hingga April 2019 tercatat sebesar 8.441 barrel condensate per day (BCPD).

BACA JUGA:  Bantu Penanganan Pandemi, DSLNG Kembali Serahkan Bantuan Kepada Pemprov Sulteng

Selain itu, pada 17 Mei 2019 lalu, republika.co.id juga merilis produksi kondensat yang dihasilkan oleh PT Pertamina EP Asset 4 Donggi Matindok Field, dari 2 struktur aktif yaitu Donggi dan Matindok. Sebesar 854 BCPD atau 109,4 persen terhadap target 2019.(gt)