OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Sebanyak 5,94% Puskesmas di Sulawesi Tengah (Sulteng) masih belum memiliki dokter umum.
Selain itu, dari 26 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada, hanya 8 rumah sakit yang sudah menyediakan tujuh jenis layanan dokter spesialis dasar.
Hal ini terungkap dalam Pertemuan Penyajian Informasi SDM Kesehatan dan Rencana Kebutuhan Tenaga Kesehatan Lintas Sektor Tingkat Provinsi Sulteng Tahun 2024 yang diselenggarakan di Hotel Aston, Rabu (21/8).
Menanggapi temuan tersebut, Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, melalui Sekretaris Provinsi (Sekprov) Dra. Novalina, M.M, meminta para pemangku kepentingan yang hadir untuk mencari solusi terbaik atas masalah kurangnya layanan dokter umum di beberapa puskesmas.
Sekprov menegaskan bahwa Sulawesi Tengah sebenarnya tidak kekurangan tenaga dokter umum, mengingat dua universitas terkemuka di provinsi tersebut, Universitas Tadulako dan Universitas Alkhairaat, secara rutin meluluskan dokter-dokter baru setiap tahunnya.
“Tiap tahun, lebih dari 200 dokter baru dihasilkan oleh dua universitas tersebut. Ini cukup ironis mengingat masih ada puskesmas yang tidak memiliki dokter umum,” ujar Novalina.
Sekprov berharap agar kabupaten/kota dapat membuat terobosan untuk menarik minat para dokter agar bersedia ditempatkan di daerah-daerah terpencil.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan jumlah dokter spesialis di RSUD, terutama pada tujuh layanan spesialis dasar yang wajib tersedia.
“Perlu dipikirkan fasilitas dan insentif yang dapat menarik minat para dokter untuk bekerja di fasilitas kesehatan yang dekat dengan masyarakat,” tambah Sekprov.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, drg. Arianti Anaya, M.K.M, yang memberikan sambutan secara daring, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat untuk memperkuat pembangunan sektor kesehatan.
Ia menyoroti masalah jumlah, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan yang perlu segera diatasi.
“Saya berharap pertemuan ini dapat membantu memetakan kebutuhan tenaga kesehatan yang sesuai, termasuk melalui pengadaan formasi CPNS dan P3K,” ujar drg. Arianti.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Sulteng, dr. I Komang Adi Sujendra, Sp.PD, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan upaya untuk meningkatkan mutu SDM kesehatan.
Ini dilakukan melalui berbagai program seperti tugas belajar, pelatihan, program afirmasi dokter dan dokter gigi, pengumpulan data Surat Tanda Registrasi (STR) tenaga kesehatan, serta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Komang juga menginformasikan bahwa saat ini ada dua dokter yang tengah menempuh pendidikan spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular (BTKV).
Selain itu, pada Desember mendatang, RSUD Undata akan melakukan operasi bedah jantung terbuka untuk pertama kalinya.
“RSUD Undata akan siap melakukan bedah jantung,” ungkap dr. Komang, yang juga pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Undata.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Pj Bupati Parigi Moutong Richard A. Djanggola, Direktur Penyelenggaraan Beasiswa SDM Kesehatan dr. Ita Dahlia, M.H, Direktur Perencanaan SDM Kesehatan dr. Indra Putra, serta para Kepala Dinas Kesehatan dari seluruh wilayah Sulteng dan sejumlah kepala perangkat daerah terkait lainnya.**
*) Ikuti berita terbaru Obormotindok.co.id di Google News