OBORMOTINDOK.CO.ID. Jakarta– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai mengirimkan lima perwakilan terbaik untuk mengikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Fasilitator PAUD Holistik Integratif (HI) Tahap 2 yang dilaksanakan di Jakarta pada 2–5 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program nasional dan daerah dalam meningkatkan mutu layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Nonformal (PNF).
Pelatihan berlangsung selama empat hari di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, dan dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA. Sebanyak 150 peserta dari 25 kabupaten/kota di seluruh Indonesia turut hadir dalam pelatihan ini.
Lima perwakilan dari Kabupaten Banggai yang mengikuti pelatihan tersebut yaitu, Masruhin, S.Ag, SH, MH (Penilik PNFI), Rusnidari, S.Pd (Kepala TK), Erniati, S.Pd (Kepala TK), Yuli Hakim, S.Pd, M.Pd (Pengurus IGTKI) dan Pelci Saluni, S.Sos (Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan).
Kelima peserta tersebut juga mewakili Kepala Bidang PAUD dan PNF Kabupaten Banggai, Samsul Bahri Lanta, S.STP.
Dalam sambutannya, Wamen Fajar menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi fasilitator PAUD HI dalam memahami dan mengimplementasikan layanan pendidikan secara holistik dan integratif. Materi yang diberikan mencakup konsep PAUD HI, strategi percepatan penurunan stunting, koordinasi layanan esensial, hingga pemantauan berbasis sistem Dapodik.
“Pelatihan ini mendorong satuan PAUD agar mampu memberikan layanan menyeluruh, mulai dari pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan, hingga kesejahteraan anak,” ujar Wamen Fajar.
Kegiatan diawali dengan laporan dari Ketua Pelaksana, Suryani Sinulingga, S.Pd, yang menekankan pentingnya keseriusan peserta dalam menyimak setiap materi pelatihan. Adapun narasumber utama dalam kegiatan ini meliputi Direktur PAUD Dr. Nia Nurhasanah, S.Si, M.Pd, dan Widyaprada Ahli Utama Dr. Abdul Kahar, M.Pd.
Selain pemaparan materi, pelatihan juga mencakup sesi refleksi, rencana tindak lanjut, simulasi, hingga presentasi program dari masing-masing peserta kabupaten/kota.
Menutup sambutannya, Wamen Fajar menegaskan bahwa pendidikan anak usia dini memiliki peran strategis dalam membentuk karakter serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak sejak dini.
“Anak yang pernah mengenyam pendidikan di PAUD cenderung memiliki kemampuan literasi yang lebih baik. Pendidikan harus menjadi alat transformasi sosial, bukan justru menciptakan sekat-sekat dalam masyarakat,” pungkasnya.**






