Luring dan Daring Bukan Solusi Untuk Membentuk Karakter Peserta Didik

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ternyata belum mampu untuk mengakomodir apa yang menjadi harapan dunia pendidikan kita hari ini.

Buktinya, Kepsek SD Inpres Bolobungkang Kecamatan Lobu, Bambang Moh. Dandu, yang dimintakan tanggapannya, Jumat (25/6/2021), berharap agar pemerintah pusat bisa mencarikan solusi agar proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bisa normal.

Dalam situasi pandemi covid19, memang proses KBM saat ini tidak maksimal, karena dari kemendikbud tidak memaksakan ketuntasan pembelajaran. Padahal, antusias untuk dapat bersekolah secara normal, sangat tinggi. Khusus pada sekolah yang ia pimpin saat ini, muridnya berjumlah 69 orang, dengan formasi tenaga pengajar 5 berstatus organik dan 5 honorer.

Hal inilah yang sangat merugikan peserta didik. Karena kesuksesan harus didasari dengan daya serap. Metode daring luring yang digunakan, masih banyak kendala keterbatasan akses pembelajaran.

“Kami menyadari, daring dan luring ini sangat tidak bisa menyentuh untuk pembentukan karakter anak. Akibat kurangnya terjadi tatap muka,” katanya.

Menurutnya, Kurikulum K13, ruh-nya adalah pembentukan nilai-nilai karakter anak. Dimana dalam proses ini, guru bertindak sebagai peneliti langsung kepada peserta didik. Harusnya, ada juga upaya dari pemerintah daerah, untuk melakukan pemetaan terhadap kondisi lapangan.

Dijelaskannya, Saat ini kami sudah menyiapkan segala persyaratan sesuai standar protokol covid19, untuk bisa mewujudkan KBM secara langsung yang dialokasikan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pusat.
Tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda yang nyata. Harapan lainnya juga, tentunya berharap agar ada keterlibatan APBD sebagai solusi atas segala keterbatasan yang kami alami saat.

“Kami juga sering dapat pertanyaan dan keluhan dari para orang tua murid. Pertanyaannya sederhana, kapan sekolah,”tutupnya.(ac)

BACA JUGA:  Wagub Sulteng Buka Rapat Kerja Daerah Lanjut Usia Tahun 2022, Komda Lansia Banggai Sabet Dua Gelar Juara