OBORMOTINDOK.CO.ID Luwuk- Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk Kabupaten Banggai, Sulteng menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus dengan membakar ban sebagai bentuk protes, senin (24/06/2019).
Aksi protes tersebut mahasiswa menuntut rektor Unismuh di mintah untuk mundur dari jabatan karna dinilai tidak transfaran. Aksi protes tersebut merupakan bentuk kekecewaan sejumlah Mahasiswa Unismuh Luwuk terhadap Birokrasi kampus Unismuh, yang mana biaya BPP dan SPP yang setiap tahun terus naik, sementara kelayakan serta sarana -prasarana kampus tidak telihat sampai saat ini, bukan itu saja Birokrasi kampus Unismuh juga selama ini dinilai tidak transparansi data keuangan oleh Mahasiswa selama ini.
Pada kesempatan itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan yang berada di Unismuh Luwuk juga Menyegel pintu gerbang Kampus Hijau tersebut sejak pagi hari dan membakar ban di depan kampus.
Aksi protes pun terpaksa membuat pihak kampus harus menunda proses ujian semester genap beberapa Fakultas yang berlangsung hari itu.
Sempat terjadi Caos antar Masa Aliansi Mahasiswa dan juga pihak Birokrasi kampus akibat Komunikasi ke dua pihak yang tidak menemui titik kesepakatan. Pihak Kepolisian terpaksa turun langsung untuk mengantisipasi aksi protes tersebut.
Adapun Tuntutan Aliansi Mahasiswa UML Menggugat, tediri 6 poin.
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Luwuk harus Transparansi mengenai data keuangan pada seluruh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Luwuk.
2. Turunkan Biaya Pendidikan (SPP Dan BPP) sama seperti pada tahun 2016.
3. Kejelasan Mengenai Status Kampus Universitas Muhammadiyah Luwuk.
4. Pembangunan sarana dan prasarana yang layak.
5. Evaluasi kinerja Fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Luwuk.
6. Pecat Aparatur kampus yang terlibat Politik Praktis.
Salah satu Mahasiswa Unismuh Luwuk Andi Fajaruddin LP Mengatakan. “Terkait Aksi protes Mahasiswa Muhammadiyah Merupakan bagian dari respon mahasiswa dengan keadaan perkuliahan yang berada di Universitas Muhammadiyah Luwuk saat ini, yang dimana biaya perkuliahaan naik.
Persoalan ini yang menjadi bagian penting yang menjadi permasalahan Mahasiswa, kenaikan biaya perkuliahan bukan pada tahun ini saja namun setiap tahunnya biaya perkuliahaan di Unismuh Luwuk terus mengalami kenaikan.
Selain itu, Mahasiswa juga menginginkan transparansi dari birokrasi terkait biaya perkuliahan, karna kenaikan biaya perkuliahan tidak berbanding lurus dengan apa yang didapatkan Mahasiswa yang dimana fasilitas perkuliahan yang dinilai tidak memadai. sehingganya perlu transparansi biaya, apabila tidak ada transparasi maka akan hadir suatu penilain dari mahasiswa terhadap birokrasi yang mungkin diduga telah menyalahgunakan anggaran tersebut.
Perlu juga dipahami bersama bahwasanya sebagian mahasiswa mempunyai orang tua berlatar belakang ekonomi yang berbeda-beda, ada petani, nelayan dan buruh sehingganya mahasiswa yang berada di Universitas Muhammadiyah diharapkan oleh orang tuanya mendapatkan fasilitas yang memadai, namun itu sebaliknya. Dan sedikit Mengutip perkataan KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah yang mengatakan Hidup-hidupilah Muhammadiyah jangan cari Hidup di Muhammadiyah”.Lanjut fajar Mahasiswa UML kepada media ini.
Sementara itu, menyikapi tuntutan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Luwuk soal transparansi anggaran, Rektor Unismu Luwuk Dr.Farid Haluti, mengatakan, semua pengaturan anggaran sudah diaudit resmi tim audit internal PP Muhammadiyah.
Ia mengakui, selama ini tidak ada yang disembunyikan dalam pengunaan anggaran kampus, seharusnya kata dia, bila ada penyelewengan anggaran, maka yang akan melakukan demo adalah dosen, sebab beberapa bulan donsen Unismuh Luwuk belum medapatkan haknya gaji.
“silakan lapor pada pihak Polisi jika ada penyelewengan anggaran,”katanya.
Aksi protes mahasiswa akan dilanjutkan kembali besok, sebelum tuntutan mereka belum dipenuhi. (ANO)