OBORMOTINDOK.CO.ID, Balantak – Masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Balantak mengeluhkan pemadaman bergilir yang dilakukan oleh PLN Ranting Balantak. Pasalnya, sudah beberapa bulan terakhir, pemadaman bergilir terus dilakukan oleh pihak PLN, membuat sejumlah aktivitas masyarakat di wilayah timur Banggai itu terganggu.
Petugas PLN Ranting Balantak, Risman Ahmad yang ditemui media ini Rabu (10/7) kemarin, menjelaskan pihaknya terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir, baik di wilayah Kecamatan Balantak Utara, Balantak dan Balantak Selatan, lantaran daya listrik yang dihasilkan tidak mampu menyupley seluruh kebutuhan listrik masyarakat di wilayah itu.
Kata dia, jumlah pelanggan yang ada di tiga kecamatan itu mencapai 5.000-an pelanggan, sementara kapasitas mesin yang ada saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Dijelaskan, posisi salah satu mesin pembangkit yang selama ini digunakan sudah rusak, sehingga tidak dapat dioperasikan.
“Soalnya ada mesin yang rusak, jadi tidak bisa dipaksakan lagi. Terpaksa digilir, Balantak Utara, Balantak dan Balantak Selatan,” terangnya.
Iman mengatakan, soal kerusakan yang terjadi pada salah satu mesin pembangkit listrik yang ada di PLN Balantak itu, sudah dilaporkan kepada pihak PLN Luwuk, namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan kerusakan mesin tersebut dapat diperbaiki. Kerusakan sudah terjadi sejak Mei lalu, dan pemadaman juga dilakukan sejak kerusakan mesin terjadi.
“Sampai sekarang kami tidak bisa memastikan kapan normal. Kami sudah laporkan keatas, namun belum ada kepastian kapan bisa ditindak lanjuti,” katanya.
Ditempat terpisah, petugas PLN rating Balantak lainnya, Suarman Nursin, saat ditanya soal kesiapan suplay listrik di wilayah Kecamatan Balantak Utara menjelang pelaksanaan festival pulo dua di Desa Pulo Dua pada akhir bulan ini, Suarman mengatakan pihaknya tidak tau secara pasti. Hanya saja, menurut kabar, pihak panitia akan menyediakan mesin pembangkit listrik yang dipinjam dari Luwuk.
“Saya cuma dengar-dengar, ada mesin nanti dipinjam dari Luwuk, untuk dipakai di pulo dua. Seperti festival yang dilakukan sebelumnya,” tutur Suarman.(JLo)
