LUWUK-MOTINDOK. Moratorium pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) bukan halangan bagi pembentukan Provinsi Sulawesi Timur (Sultim). Jika moratorium dicabut, pembentukan Sultim langsung diteken pemerintah pusat.
Ketua Pokja Pembentukan Sultim, Ko Sin, menegaskan bahwa moratorium tidak akan berlangsung selamanya. Namanya juga penundaan, maka moratorium suatu saat akan berakhir. Karena itu bagi Ko Sin, kebijakan moratorium DOB hanyalah penundaan terhadap pembentukan Sultim.
Ko Sin, pengusaha sukses Jakarta kelahiran Padang Manyula Kecamatan Kintom itu, menegaskan bahwa Sultim tetap akan terealisasi. Soal itu masyarakat tidak perlu meragukannya.
“Moratorium tidak menghalangi lahirnya Sultim, begitu dibuka moratorium maka Sultim yang paling duluan berdiri,” tandas Ko Sin di kediamannya, tadi malam.
Untuk menjamin realisasi Sultim, Ko Sin mengatakan pihaknya tak putus-putus melancarkan lobi ke pemerintah pusat. “Kita tidak tinggal diam, apa pun Sultim adalah bagian dari kita yang tetap kita perjuangkan. Pada sisa hidup saya ini akan mencari hal yang lebih baik untuk daerahku ini,” katanya.
Diminta menjelaskan pihak-pihak yang dilobinya sejauh ini, Ko Sin menolak, dengan alasan hal itu patut dirahasiakan demi kelancaran perjuangan. “Te bisa dibuka semua, paling tidak di eksekutif kementerian dan DPR RI kita jalan dong, tapi kalau secara detail tidak bisa kami buka,” katanya.
Dia berharap agar rakyat di Banggai sebagai calon ibukota Sultim, Bangkep, Balut, Morowali, Morowali Utara, dan Touna tetap mempercayai pihaknya dalam perjuangan melahirkan Sultim.
“Jangan begitu dengar moratorium langsung patah semangat, ini semua bagian dari perjuangan,” tutur Ko Sin.
[artikel number=3 tag=”berita,banggai,batui” ]
Sebelumnya, Ketua Tim Pejuang Sultim Hasrin Rahim menyebut, pembentukan Sultim merupakan prioritas bagi pemerintah pusat. Hal itu dituturkan Komisi II DPR RI belum lama ini. Kata wakil rakyat di Senayan itu, dari 16 DOB yang telah masuk pembahasan, Sultim merupakan prioritas.
Karena itu, seperti halnya Ko Sin, Hasrin minta dukungan yang tidak putus dari warga masyarakat di Kabupaten Banggai, Bangkep, Balut, Morowali, Morowali Utara, dan Touna.
“Secara adminitrasi kita paling lengkap, jumlah wilayah oke, jumlah penduduk oke, potensi SDA apalagi,” katanya.(tam)