[author image=”https://www.obormotindok.co.id/wp-content/uploads/2018/04/mito-1.png” ]Oleh : Muzamil Ngeap[/author]
[dropcap]D[/dropcap]ISETIAP pencanangan gerakan kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Banggai, baik itu festival Pulo 2 di Balantak, Tinalapu di Pagimana, dan kegiatan di objek wisata lainnya yang tersebar disejumlah kecamatan, ada sebuah pertanyaan yang sangat meggelitik. Pertanyaannya adalah untuk siapa Objek WISATA ? Apakah untuk rakyat Banggai, Balantak dan Saluan (Babasal) dan kepentingan daerah kita ? Apakah untuk menarik wisatawan asing ? Apakah untuk mengejar PAD ? Apakah untuk memperbaiki citra buruk daerah ini yang kadang banyak warna celanya ? Untuk apa dan siapa ?
Jawabannya tentu sangat beragam. Dunia Pariwisata kita ini yang paling utama adalah untuk kita dan rakyat kita sendiri. Tentunya, kita semua sebagai manusia memiliki estetika, hiburan dan rasa untuk menikmati ALAM ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Sangat tidak rasional kalau jika alasan semangat menggelorakan setiap pencanangan gerakan kepariwisataan di Kab. Banggai ini dan pembangunan sarana dan prasarana dilokasi objek wisata lainnya itu untuk meningkatkan kedatangan turis asing dari negara lain. Jika itu alasan utama pembangunan infrastruktur pariwisata dan semangat kegatannya ini. Wallahualam Bissawab !!!.
Menurut hemat kami, tidak usah saja dibangun semua sarana dan prasarana itu, tidak usahlah kita terlalu menggembar gemborkan keseluruh penjuru ditanah air bahwa “INILAH KEINDAHAN ALAM KABUPATEN BANGGAI” dan sebagainya. Biar sajalah keindahan, keelokan dan kekayaan alam dan objek wisatanya yang kita miliki ini APA ADANYA. Biarlah dia berada dengan segala KENATURALANNYA.
Sehingga, untuk semangat menggelorakan soal kunjungan wisata, objek wisata dan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya yang dibangun itu, jika tujuan utamanya ditujukan untuk kenyamanan dan keselamatan Turis Asing.
Jika begitu, apakah rakyat Babasal ditingkat akar rumput dinomor duakan untuk menikmati dunia pariwisata di buminya sendiri ? Apalah artinya pembangunan sebuah infrastruktur di objek wisata itu, jika rakyat di bumi Babasal sendiri tidak bisa dan selalu bias untuk menikmatinya ?
Cukuplah sudah kita menjadi tamu dirumah sendiri. Mari kita berjalan, berwisata, berpetualangan untuk diri kita, untuk masyarakat kita, untuk orang-orang dilingkungan kita, dan untuk RAKYAT BABASAL DAN DAERAH KITA KAB. BANGGAI YANG KITA CINTAI INI.
Dunia Wisata Kab. Banggai, adalah dunia kita, milik kita, yang utama adalah buat kita, karena itu mari kita cintai keindahan alam kita, mari kita jaga keelokan dan kebersihannya melalui program Bupati Herwin Banggai Herwin Yatim dan Wabup Mustar Labolo yakni dukung PINASA (Pia Na Sampah Ala, Lihat Sampah Diambil), mari kita bela dari eksploitasi sumber dayanya yang tak terkira nilainya.
Karena itu, Dunia Pariwisata Kab.Banggai “BUKAN untuk orang lain atau bangsa asing yang hanya untuk sekedar mengejar PAD.” Sampai kapanpun pengembangan objek wisata yang ada saat ini adalah untuk keindahan, keelokan, kedamaian, kenyamanan, kemaslahatan, kesejahteraan, semangat dan rasa memiliki bagi kita rakyat di Bumi Babasal, bukan kemudian untuk mengajak para turis asing dari negera lain berlomba-lomba datang ketempat kita.
Yakinlah bahwa JIKA RAKYAT BABASAL YANG TERLEBIH DAHULU DIUTAMAKAN, maka turis asing, secara otomatis mencintai dan mengagumi keindahan yang kita miliki. Yakinlah tanpa promosi yang besar-besaran turis asing akan berbondong bondong mengunjugi bumi kita. Yakinlah PAD yang dihasilkan dari objek-objek wisata yang dikelola secara profesioanal akan mengalir kepundi pundi rakyat kita sendiri. Semoga !!!. ***