Obormotindok.co.id, Luwuk – Seorang guru atau pendidik itu bertugas mendidik muridnya menjadi lebih baik. Namun terbalik dengan sikap oknum pendidik atau guru di SDN Hanga – Hanga, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kejadiannya begini, beberapa hari lalu ada seorang murid perempuan kelas III di SDN Hanga – Hanga bernama Bunga Revolusi dipukuli kakak kelasnya.
Bunga melaporkannya kepada kakaknya yang sudah kelas V di sekolah itu. Kakak Bunga melaporkannya kepada guru sekaligus wali kelas Bunga. Wali kelas Bunga sontak menjawab kepada kakak Bunga untuk berkelahi saja.
“Kakak, Bunga dipukul kakak kelas,” adu Bunga kepada kakaknya. “Bu guru, adik saya dipukul,” lapor kakak Bunga kepada Gurunya. “Bakalae saja,” jawab Guru itu kepada kakak Bunga.
Atas kejadian ini, Bunga dan kakaknya melapor kepada orang tuanya. Orang tua meminta klarifikasi kepada guru sekaligus wali kelas Bunga di sekolah tersebut.
“Kenapa bu guru memerintahkan anak saya untuk berkelahi,” tanya ibu Bunga kepada guru wali kelas Bunga. Bukannya memberikan penjelasan yang baik, si guru tersebut malah memarahi ibu Bunga disertai mengancam.
“Kalau Bunga masih ada di sekolah besok, maka saya berhenti mengajar,” ancam guru wali kelas Bunga.
Insiden ini membuat Kiki, ayah Bunga geram atas perlakuan guru wali kelas Bunga. “Guru itu mendidik, bukan menjerumuskan,” ujar Kiki kesal, Selasa (26/2/2019).
“Hanya karna persoalan kecil, anak saya disuruh pindah sekolah, kalau tidak pindah maka guru wali kelas tersebut yang akan berhenti mengajar,” sambung Kiki.
Kiki berharap, agar kepala sekolah atau Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai memberikan teguran kepada oknum guru tersebut.
Pasalnya ujian kenaikan kelas semakin dekat. Jika oknum guru tetap mempermasalahkannya, maka ini akan berdampak kepada Bunga yang masih polos. (sel)
