Pasang Bendera Penanda,Warga Balaroa Yakini Masih Ada Mayat Tertimbun di Area Eks Likuefaksi

oleh
oleh
tribunpalu

Obormotindok.Co.Id – palu,selesainya setahun bencana alam tampak berdiri belasan bendera di sejumlah titik pada lokasi bekas likuefaksi pada kelurahan balaroa, kecamatan palu barat, senin (23/9/2019) sore.

Pada 28 september 2018 lalu, di sejumlah titik banyak sekali jenis bendera di tancapkan, guna menandai lokasi yg diyakini masih terdapat jenazah korban likuefaksi balaroa .

“pada bendera itu masih ada orang (korban, red) yg belum di temukan,” ujar tamsir sikopa, rakyat kelurahan balaroa, yang banyak menghabiskan waktunya di sisi utara area bekas likuefaksi tadi.

Tamsir, menjadi penjaga area tersebut semenjak pertama kali terjadi bencana alam september 2018 lalu.

Bahkan dirinya bersama teman mendirikan sebuah pondok pada area bekas likuefaksi balaroa bagian utara tadi.

Menurut tamsir, keluarga korban likuefaksi pada wilayah itu sangat yakin masih ada sanak keluarga mereka yang tertimbun.

Hal itu kata tamsir, dikarenakan kondisi bangunan rumah yang bertumpuk hingga 5 susun di satu lokasi.

“kita hanya mampu gali pada susunan yg ke-lima dan  ke4, seterusnya sudah tidak mampu lagi,” ungkap tamsir.

Lanjut tamsir, famili korban mengetahui persis posisi keluarganya sesaat sebelum bencana.

” contohnya ada yang satu keluarga di dalam rumah berjumlah 5 orang, tapi yang berhasil diangkat hanya 2 orang, sehingga kami pasang bendera sebagai penanda,” ungkapnya tamsir.

Ada yg bekerja menggali tanah serta menghancurkan tembok untuk diambil besi bekas, terdapat juga watga yg khusus menjaga lokasi tadi.

Serupa halnya yg dikerjakan tamsir sikopa, korban likuefaksi balaroa yang mendirikan sebuah pondok pada area eks likuefaksi.

Pondok tersebut berlokasi pada sisi utara area eks likuefaksi, yakni di sekitaran jalan manggis, kelurahan balaroa. (tp/om)

BACA JUGA:  Todung Mulya Lubis: Perjuangan Untuk Menghapus Hukuman Mati di RI Masih Panjang