Peduli Lingkungan, Unismuh Luwuk Tanam 500 Pohon Mangrove di Pantai Desa Nonong

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID, BATUI- Gabungan organisasi antara kampus dan organisasi ekstra Kampus yaitu pengurus Dewan pengurus cabang Gerakan Mahasiswa nasional (GMNI) Cabang Luwuk banggai serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Luwuk, melakukan gerakan kolektif terhadap lingkungan dalam penanaman mangrove di desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten banggai, Sulawesi tengah Selasa (13/8/19).

Hal itu dilakukan bertujuan mencegah bencana alam dengan melestarikan mangrove di kawasan Desa tersebut.

Menurut Saiful Basir yang juga Presedium Lembaga Pengawas Organisasi (LPO) Bem Fisip Unismuh Luwuk, juga menjelaskan bahwa Mangrove berfungsi untuk mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan, erosi dalam pengikisan permukaan tanah oleh aliran air, dan abrasi pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut.

“Manfaat yang bisa diambil oleh masyarakat desa nonong dalam melertarikan Mangrove yaitu menjadikan sebagai habitat perikanan, memberikan dampak ekonomi yang luas, sumber pakan ternak, mencegah pemanasan global, sumber pendapatan nelayan  pantai, menjaga kualitas air dan udara, pengembangan kawasan pariwisata, penyediaan sumber kayu bakar, mencegah dampak bencana alam, pengembanggan ilmu pengetahuan, dan menjaga kondisi iklim dan cuaca desa nonong kecamatan batui kabupaten banggai” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan, Fajarudin L Pettawali sebagai ketua GMNI Cabang Luwuk Banggai menurutnya, telah banyak kerusakan yang terjadi di lingkungan hidup kita khususnya hutan mangrove, Kerusakan hutan mangrove diakibatkan oleh ulah tangan-tangan manusia yang tanpa ada usaha mengantinya kembali. Ketika hutan mangrove telah dirusak oleh manusia maka akan memancing respon alam yang diluar kendali masyarakat yaitu bencana alam. Bencana tersebut berupa banjir bandang, erosi, abrasi, bahkan yang lebih memprihatinkan baru-baru ini terjadi banjir besar di area Toili sedangkan didaerah wisata Motindok desa nonong kecamatan batui air laut naik menyapu tempat jualan warga yang mencari nafkah dengan memanfaatkan wisata tersebut, jika ditinjau peraturan pengolahan mangrove.

BACA JUGA:  Kabupaten Banggai Raih Opini WTP 9 Kali Berturut-turut

Diketahui, pelestarian ekosistem mangrove juga telah di atur dalam UU Nomor 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau sebagaimana telah dirubah dengan undangan-undang nomor 1 tahun 2014 serta Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 73 Tahun 2012 Tentang Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Sehingganya, regulasi tersebut akan menjadi modal Indonesia dalam menunjukan upaya perlindungan ekosistem pesisir tersebut.

“Hal tersebut menjadi penting karena Indonesia merupakan rumah dari 25% ekosistem mangrove dunia. Untuk itu dianggap perlu hadirnya pemerintah daerah Kabupaten Banggai guna menjadikan mangrove sebagai program prioritas guna menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove untuk mencegah Bencana alam Terjadi”, pungkas ketua Umum GMNI Cabang Luwuk Banggai.

Selain itu, dalam penanaman mangrove yang dilakukan di desa nonong kecamatan batui kabupaten banggai ketua umum Moh. Fadhal Hakim selaku BEM Fisip Unismuh Luwuk mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari pendidikan, pengabdian dan penelitian sesuai tridarma perguruan tinggi untuk terlibat langsung di Desa Nonong dalam penanaman bibit mangrove.

“Dengan gerakan kolektif peduli lingkungan dapat menguraikan bahwa problem yang krusial telah terjadi di desa nonong kecamatan Batui, maka melalui kegiatan penanaman bibit mangrove dengan tujuan mencegah bencana alam agar terjaga dari musibah. Hal ini juga di sambut baik oleh Pemerintah Desa, Bhabinkamtimas dan Babinsa Desa Nonong Kecamatan Batui. Ujarnya kepada media ini.

Lebih lanjut Ketua BEM Fisip Unismuh Luwuk, mengatakan bahwa bibit yang telah ditanami berjumlah 500 pohon, “semoga mangrove yang ditanami tersebut bisa bertahan hidup dan tidak mati”, tutupnya.(ano)

BACA JUGA:  JOB Tomori Gelar Lomba Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Slametharjo