OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGGAI— Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai menegaskan agar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tidak menggunakan bahan baku dari luar daerah selama bahan pangan lokal masih tersedia.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Asisten Bupati Banggai Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pengembangan Wilayah, Amin Jumail, saat kegiatan sosialisasi pelatihan kewirausahaan di hotel Swiss Bell, Selasa 14 Oktober 2025.
Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan potensi lokal sekaligus memperkuat peran pelaku usaha daerah dalam mendukung ketahanan pangan.
Pernyataan tersebut mendapat sambutan hangat dari Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Batui, Rusli Samadi, yang menilai langkah pemerintah ini sangat tepat dan strategis.
“Memang sudah seharusnya ada kolaborasi antara Koperasi Merah Putih di setiap kelurahan dan desa dengan pengelola MBG agar pelayanan program Makanan Bergizi Gratis di wilayah Kecamatan Batui semakin optimal,” ujar Rusli Jumat (17/10/2025).
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap rencana pemerintah untuk melibatkan koperasi dalam rantai pasok bahan pangan MBG.
“Kami sangat mendukung dan siap berperan aktif jika koperasi Merah Putih dilibatkan dalam program MBG di Kelurahan Batui,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rusli menyinggung kasus keracunan makanan yang terjadi di Kecamatan Moilong dan Kota Salakan, yang sebagian besar menimpa anak-anak sekolah setelah menyantap MBG.
Ia menilai, kejadian tersebut terjadi akibat lemahnya pengawasan ahli gizi dan kurang telitinya pengelola dapur MBG dalam memilih bahan makanan.
“Atas kasus yang terjadi di Moilong dan Salakan, saya menilai hal itu disebabkan kurangnya perhatian terhadap kualitas bahan makanan oleh pengelola MBG dan tenaga gizi,” tegas Rusli.
Ia meyakini, jika kolaborasi antara koperasi dan pengelola MBG dapat terlaksana dengan baik, maka potensi kejadian serupa tidak akan terjadi di wilayah Batui.
“Saya yakin, jika kerja sama ini terwujud, insyaallah tidak akan terjadi kasus keracunan di Batui,” ujarnya optimis.
Sementara itu, pengelola dapur MBG Kecamatan Batui, Hj. Rahmawati, juga menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah tersebut. Menurutnya, kehadiran koperasi merah putih akan sangat membantu dalam pengadaan berbagai bahan pangan lokal.
“Dengan dilibatkannya koperasi, kami tidak akan kesulitan lagi mendapatkan bahan makanan seperti sayur mayur, daging, beras, mentimun, hingga buah-buahan seperti jeruk,” jelas Rahma saat ditemui di dapur MBG Kelurahan Bakung.
Dukungan juga datang dari masyarakat Kecamatan Batui. Salah satunya Rosnida, warga Kelurahan Batui, yang berharap agar rencana pelibatan koperasi segera direalisasikan.
“Kami berharap kebijakan ini segera dijalankan, supaya kualitas makanan bagi anak-anak sekolah semakin terjamin,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, koperasi, dan pengelola MBG, diharapkan pelayanan gizi masyarakat di Kabupaten Banggai, khususnya di Kecamatan Batui, dapat meningkat dan lebih berkelanjutan. (sal)






