OBORMOTINDOK.CO.ID. PALU– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pendidikan berbasis karakter dan inovasi.
Hal ini ditegaskan dalam sambutan Gubernur Sulteng, Dr. Anwar Hafid, M.Si., yang dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum Setda Sulteng, M. Sadly Lesnusa, S.Sos., M.Si., pada acara bertajuk “The Right Journey 2025” yang digelar oleh Yayasan Otak Kanan di Gedung Auditorium Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Palu, Sabtu (28/6/2025).
Kegiatan yang melibatkan siswa, orang tua, serta para tenaga pendidik ini menjadi wadah refleksi penting dalam memperkuat peran pendidikan sebagai fondasi pembentukan generasi cerdas, berkarakter, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“Pendidikan adalah tanggung jawab kolektif. Dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas dan bermakna,” ujar Sadly Lesnusa saat menyampaikan sambutan gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Sulteng menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, guru, dan orang tua untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan inspiratif. Selain itu, inovasi pembelajaran berbasis teknologi digital juga didorong agar proses belajar menjadi lebih menyenangkan, efektif, dan kontekstual.
“Kita tidak hanya ingin mencetak anak-anak yang pintar, tetapi juga yang berkepribadian luhur, bertanggung jawab, dan berintegritas,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa program strategis 9 BERANI menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya pada poin Berani Cerdas dan Berani Sehat yang berfokus pada pemerataan akses pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas di seluruh wilayah Sulteng.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu H. Hardi, S.Pd., M.Pd., Ketua Yayasan Otak Kanan Indonesia Nur Ilham C.H., C.,HT., Kepala Sekolah SD Islam Otak Kanan Palu Nur Iman, S.Pd., para guru, staf pengajar, serta orang tua siswa.
Menutup sambutannya, Pemprov Sulteng berharap kegiatan ini menjadi momentum bersama dalam memperkuat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan pendidikan demi mewujudkan masa depan pendidikan yang unggul dan berdaya saing.
“Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk terus memperkuat kolaborasi demi menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik,” pungkas Sadly Lesnusa.**