OBORMOTINDOK.CO.ID – Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa per 15 Januari, ia akan membuat sulit kehidupan sosial warganya yang tidak mau divaksin karena tingkat partisipasi mereka dalam vaksinasi masih rendah.

Seperti dilansir AFP, Rabu 5 Januari 2022, Macron memastikan membatasi sebanyak mungkin akses bagi sosial mereka yang menolak vaksinasi.

“Untuk yang tidak divaksinasi, saya benar-benar ingin merepotkan mereka. Dan kami akan terus melakukan ini, sampai akhir. Ini adalah strateginya,” katanya kepada surat kabar Le Parisien dalam sebuah wawancara.

“Membatasi sebanyak mungkin akses mereka ke aktivitas dalam kehidupan sosial,” katanya.

Macron menegaskan tidak akan memenjarakan warganya yang tidak mau divaksin ataupun memaksakan mereka.

Namun dia menegaskan bahwa warga yang tidak mau divaksin akan dilarang ke restoran, kafe, teater, sampai bioskop.

“Jadi, kami harus memberi tahu mereka: mulai 15 Januari, Anda tidak akan bisa lagi pergi ke restoran. Anda tidak lagi bisa pergi minum kopi. Anda tidak bisa lagi pergi ke teater. Anda tidak akan bisa lagi pergi ke bioskop.”

Otoritas kesehatan Prancis mencatat, empat hari berturut-turut mencapai rekor di atas 200.000 kasus Covid-19. Dalam 24 jam terakhir, dilaporkan ada 219.126 kasus Covid baru.

Kebijakan Macron ini mendapat serangan dari lawan politiknya. Kepala Partai Republik sayap kanan di majelis tinggi senat, Bruno Retailleau menuding Macron terlalu jauh mengancam warganya berkait COVID-19.

Ia menuding Macron sangat membenci warganya.

“Tidak ada keadaan darurat kesehatan yang membenarkan kata-kata seperti itu,” kata Bruno Retailleau.

“Emmanuel Macron mengatakan dia telah belajar untuk mencintai Prancis, tetapi tampaknya dia sangat suka membenci mereka.”

“Kami dapat mendorong vaksinasi tanpa menghina siapa pun atau mendorong mereka ke radikalisasi,” tambahnya. ***

Sumber Detik.com

 

Phian