OBORMOTINDOK.CO.ID. Banggai– Program makanan bergizi gratis di Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, terpaksa dihentikan sementara. Penghentian dilakukan karena menu makanan dan Fasilitas piring makanan yang disajikan belum memenuhi standar makanan bergizi sesuai ketentuan kesehatan.
Fitra Noho selaku warga Kintom mengakui bahwa dapur pengelolaan makanan bergizi di Kecamatan Kintom dihentikan sementara. Hal ini disebabkan masih adanya menu serta wadah makanan yang tidak sesuai dengan standar gizi yang dipersyaratkan.
“Penyaluran sudah dihentikan sementara karena tidak memenuhi standar badan kesehatan bergizi,” jelas Fitra.
Ia menambahkan, pemerintah bersama tim Badan Gizi Kabupaten diminta melakukan pemeriksaan lebih teliti terhadap menu dan standar makanan bergizi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi para siswa penerima manfaat.
Di sisi lain, seorang guru di MTs Talang Batu Tangkiang, Kecamatan Kintom, Arni, mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihak sekolah belum menerima penyaluran makanan bergizi gratis dari Badan Gizi Nasional (BGN) Kecamatan Kintom.
“Sejauh ini kami belum menerima penyaluran tersebut, bahkan kami juga belum mengetahui kebenaran soal penutupan BGN di Kecamatan Kintom,” ujar Arni.
Hal senada juga disampaikan salah satu warga Kintom, Suriani, yang rumahnya berdekatan dengan dapur pengelolaan makanan bergizi. Menurutnya, pihak pengelola masih terkendala kurangnya wadah makanan.
“Mereka berhenti karena piring stainless masih sangat kurang,” ungkap Suriani.
Pantauan langsung di lokasi menunjukkan tidak adanya aktivitas di area dapur pengelolaan BGN Kintom.
Sementara itu, Camat Kintom Amrizal Latief, S.Sos., saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp mengaku belum mengetahui detail persoalan tersebut.
“Kalau masalah itu ada di Badan Gizi yang lebih mengetahui,” singkat Amrizal.
Meski terhenti sementara, masyarakat berharap program makanan bergizi gratis di Kecamatan Kintom dapat segera berjalan kembali dengan menu sesuai standar kesehatan.
Hal ini penting agar tujuan utama program, yaitu mendukung tumbuh kembang anak sekolah sekaligus menekan angka gizi buruk, dapat tercapai. (sal)






