OBORMOTINDOK.CO.ID. BATUI– Kondisi ruang rawat inap di Puskesmas Batui, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, kian memprihatinkan. Jumlah ruangan yang terbatas membuat banyak pasien terpaksa dirawat di area terbuka karena tidak mendapatkan kamar inap yang layak.
Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi peningkatan signifikan jumlah pasien rawat inap di puskesmas tersebut. Namun, kapasitas ruangan yang terbatas membuat fasilitas pelayanan kesehatan tak mampu lagi menampung lonjakan pasien yang datang untuk mendapatkan perawatan.
Pantauan di lokasi menunjukkan, sejumlah pasien bahkan harus dirawat di area terbuka dalam lingkungan puskesmas yang terletak di Kelurahan Tolando, Kecamatan Batui.
Selain keterbatasan ruang rawat inap, fasilitas pendukung seperti kamar mandi dan toilet juga menjadi keluhan utama. Puskesmas Batui hanya memiliki satu unit kamar mandi dan WC yang kondisinya dinilai jauh dari layak. Hal ini sering dikeluhkan pasien dan pendamping pasien karena menimbulkan ketidaknyamanan, terutama di saat kondisi puskesmas penuh.
Salah seorang pengunjung pasien, Arman Hastari, menyayangkan minimnya perhatian terhadap fasilitas di Puskesmas Batui. Ia menilai puskesmas yang telah berdiri sejak puluhan tahun itu semestinya mendapatkan perhatian lebih, apalagi berada di kawasan yang dikelilingi oleh aktivitas industri dan investasi.
“Sungguh miris, puskesmas ini sudah lama berdiri, tetapi jarang disentuh oleh pemerintah maupun perusahaan. Ruangannya kecil dan tidak mampu menampung banyak pasien, sampai ada yang harus dirawat di ruangan terbuka,” ungkap Arman, Selasa (5/8/2025).
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Puskesmas Batui, Hj. Shanty Tulardi, SKM, MM, menjelaskan bahwa pihaknya telah beberapa kali mengajukan permohonan penambahan ruangan inap serta fasilitas kamar mandi dan toilet kepada pihak terkait. Namun, hingga kini, permohonan tersebut belum mendapat tindak lanjut.
“Kami telah berkali-kali mengusulkan penambahan ruang inap dan fasilitas kamar mandi, tetapi belum terealisasi. Meski begitu, kami tetap optimis pemerintah akan segera merespons kebutuhan mendesak ini,” ujar Kapus Batui.
Masyarakat Batui berharap agar pemerintah daerah maupun pihak swasta segera memberikan bantuan dalam bentuk peningkatan fasilitas kesehatan di Puskesmas Batui. Dengan begitu, warga tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit di Luwuk hanya karena keterbatasan sarana di puskesmas setempat. (sal)