Ramadhan Tiba, Harga Gas Melon Naik di Sejumlah Kabupaten di Sulteng

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID SULTENG- Harga gas elpiji 3 kilogram(kg) atau biasa disebut gas melon, mengalami kenaikan di sejumlah kabupaten di Sulawesi Tengah (Sulteng). Dugaan yang ada terkait naiknya harga gas melon itu, disebabkan menghadapi perayaan bulan suci Ramadhan 1440 Hijriyah.

Selain itu, naiknya harga gas melon di sejumlah pangkalan atau distributor, dikarenakan stok yang kurang. Pembahasan terkait hal tersebut, juga dibicarakan secara serius dalam rapat koordinasi. Rapat ini terkait stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok, menjelang puasa dan lebaran 1440 Hijriyah.

Kegiatan tersebut, digelar di Gedung Pogombo Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, dan dihadiri oleh dinas terkait kabupaten/kot se Sulteng, Selasa (30/4).

Dikutif dari, Suarapalu.com dalam rapat koordinasi tersebut, sejumlah pembahasan kenaikan harga di pasar juga dibicarakan. Seperti harga sejumlah bahan pokok dan rempah yang ikut naik menjelang ramadhan

Untuk gas melon sendiri, terungkap dalam rapat itu, akan naiknya harga terjadi di sejumlah kabupaten di Sulteng. Seperti Kabupaten Poso, Morowali, Tojo Una-Una, dan Tolitoli. Untuk harga gas elpiji 3 kg di tingkat pedagang dan pangkalan yang ada di wilayah tersebut, tembus dikisaran Rp35.000 hingga Rp45.000 ribu pertabungnya.

Seperti di Kabupaten Poso, hasil dari pelaporan pemda setempat, bahwa harga gas elpiji 3 kg menyentuh dikisaran Rp45.000 pertabungnya. Sedangkan, di daerah lain seperti Kabupaten Morowali, harga gas melon tersebut, berada dikisaran Rp30.000 hingga Rp35.000 pertabung.

Melalui rapat tersebut, pemerintah terakit di masing-masing kabupaten yang ada, mencari solusi dan jalan keluar terbaik untuk menekan harga yang ada di pasaran.

Sementara warga di Kecamatan Batui Kabupaten Banggai, hingga saat ini Rabu (1/05/2019), mengakui, belum masuk bukan puasa gas di Kecamatan Batui masih langka.

BACA JUGA:  Mobil Pick Up Bermuatan Sembako, Alami Kecelakaan

Hamza warga Kecamatan Batui mengakui, setiap masuknya gas di agen di Kecematan Batui tidak menunggu lama gas pun langsung habis, sebagian warga akhir tidak kebagian gas.

Hamza menduga adanya kesengajaan oknum tertentu yang menampung stok gas 3 kilo, dan kemudian menjualnya untuk mencari ke untungan beribadi.

Ia berharap adanya perhatian pemerintah dalam mengatasi persoalan gas tersebut saat ibadah puasa nanti.

“setiap gas masuk di agen, tidak lama sudah habis, kami pun tidak ke bagian, hal ini harus segera di sikapi oleh Pemda Banggai,” ungkapnya. (om)