OBORMOTINDOK.CO.ID. Banggai– Universitas Tompotika Luwuk kembali melakukan penyegaran di jajaran strukturalnya dengan melantik dua pejabat baru, yakni Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR III) dan Sekretaris Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik.
Pelantikan ini menjadi langkah strategis dalam melengkapi formasi kepemimpinan universitas serta memperkuat kinerja lembaga di berbagai bidang.
Rektor Universitas Tompotika Luwuk, Dr. Taufik Bidullah, Saat di temui usai melakukan pelantikan, Senin, 6 Oktober 2025, menjelaskan bahwa pelantikan ini merupakan bagian penting dari upaya universitas untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang sempat mengalami kekosongan jabatan.
“Proses pelantikan ini kami lakukan pertama untuk memenuhi kebutuhan struktural universitas. Kedua, agar sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan kapasitas dapat memperkuat kinerja kelembagaan, terutama dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, ia berharap kehadiran pejabat baru dapat meningkatkan sinergi antarunit kerja, memperkuat efektivitas organisasi, serta mendukung visi Universitas Tompotika Luwuk menjadi institusi unggul di tingkat nasional maupun daerah, khususnya di Kabupaten Banggai.
“Harapan besar kami, perangkat struktural yang baru dilantik ini dapat membantu universitas dalam mengembangkan dan memajukan berbagai program kerja demi memastikan universitas terus melangkah semakin jauh,” tutup Rektor Taufik Bidullah.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk, Arif, turut memberikan apresiasi atas pelantikan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan.
Ia menilai momentum ini sebagai langkah baru untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa dan pihak universitas.
“Kami berharap kehadiran Wakil Rektor III yang baru mampu membawa semangat perubahan di bidang kemahasiswaan. Mahasiswa membutuhkan ruang yang lebih terbuka untuk berdiskusi, berorganisasi, dan berinovasi,” ujar Arif.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tompotika Luwuk juga menegaskan komitmennya untuk menjadi mitra kritis dan solutif bagi universitas.
“Kami tidak hanya ingin menjadi pengkritik, tetapi juga bagian dari solusi. Sinergi antara BEM dan Wakil Rektor III harus melahirkan kebijakan yang berpihak pada pengembangan potensi mahasiswa serta memperkuat peran sosial kampus,” tambahnya.
Arif menutup pernyataannya dengan harapan agar hubungan komunikasi antara mahasiswa dan pihak universitas dapat terjalin lebih terbuka dan berkelanjutan.
“Harapan kami, komunikasi yang dibangun bukan hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar menjadi ruang aspiratif bagi seluruh mahasiswa. Kami siap berkolaborasi dalam mewujudkan kampus yang demokratis, berdaya, dan berpihak pada kemajuan bersama,” tutup Arif. (apat)
