OBORMOTINDOK.CO.ID. BATUI— Usai pelaksanaan ritual adat pengantaran tumpe atau penyerahan telur pertama burung maleo ke Kerajaan Karaton Banggai di Kabupaten Banggai Laut, masyarakat adat Batui menggelar ritual syukuran yang dikenal dengan sebutan Monsawe. Ritual ini dilaksanakan di empat kusali atau rumah adat Batui sebagai bagian dari rangkaian budaya adat Batui.
Monsawe merupakan bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat adat Batui atas suksesnya pelaksanaan ritual pengantaran tumpe burung maleo, yang memiliki makna penting dalam pelestarian budaya dan adat istiadat setempat.
Sebelumnya, ritual Monsawe telah dilaksanakan di Kusali Loa Kelurahan Tolando dan Kusali Kuop Kelurahan Balantang. Pada pekan ini, ritual tersebut digelar di Kusali Bola’ Totonga’, Kelurahan Batui, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai. Selanjutnya, Monsawe dijadwalkan akan dilaksanakan di Kusali Motindok.
Ritual adat Monsawe di Kusali Bola’ Totonga’ digelar pada Sabtu malam, 20 Desember 2025, oleh Daka’nyo Ende bersama warga adat setempat. Kegiatan ini dihadiri Plt. Camat Batui Umar Syamsudin Abdul, Ketua Lembaga Musyawarah Adat (LMA) Kecamatan Batui Baharudin Hi. Saleh, Danramil 1308-03 Batui Kapt. Inf. Supraptono, serta perwakilan Polsek Batui Aiptu Mustafa.
Ritual Monsawe dimulai tepat pukul 21.34 WITA, diawali dengan penyampaian kata pengantar oleh Lurah Batui Hasman M. Agama. Dalam sambutannya, ia mengimbau seluruh pengunjung untuk menjaga ketertiban selama pelaksanaan ritual berlangsung.
“Kami berharap seluruh pengunjung dapat menjaga ketertiban bersama demi kelancaran ritual hingga esok pagi,” ujar Hasman.
Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan dan renovasi Kusali Bola’ Totonga’ saat ini masih dalam tahap pengerjaan dan ditargetkan rampung dalam beberapa minggu ke depan.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Kecamatan Batui, Baharudin Hi. Saleh, memaparkan sejarah singkat Tanah Batui, mulai dari terbentuknya perkampungan pertama hingga makna Tina Opat (Epat Perempuan) dalam adat Batui.
Menurutnya, Tina Opat pada masa lalu merujuk pada istri para pemimpin kampung, seperti istri camat, sekretaris kecamatan, kapolsek, dan danramil.
“Jika dimaknai saat ini, Tina Opat adalah istri para pemimpin di wilayah kecamatan, sehingga penting bagi kita memahami nilai dan maknanya,” jelas Baharudin.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Camat Batui Umar Syamsudin Abdul menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Banggai yang belum dapat hadir karena sedang berada di luar daerah. Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih Bupati Banggai atas suksesnya rangkaian ritual adat Tumpe dan Monsawe yang telah digelar di beberapa kusali.
Puncak ritual Monsawe ditandai dengan prosesi inti Mombuka Kunsing yang dilaksanakan tepat pukul 22.49 WITA oleh Daka’nyo Ende Abd. Rafiq R. Ahaba, disaksikan ratusan masyarakat adat Kusali Bola’ Totonga’, Kelurahan Batui, Kecamatan Batui. (sal)






