RSUD Kolonodale Bantah Isu Diskriminasi Ambulans

oleh
oleh
Oplus_131072

OBORMOTINDOK.CO.ID. MORUT—  Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara, (Morut), dr. Sherly Pede, M.Kes, memberikan keterangan pers di kantornya pada Jumat (21/3/2025).

Pernyataannya menanggapi beredarnya berita yang dianggap mendiskreditkan pelayanan RSUD Kolonodale terkait rujukan pasien ke RS Samaritan Palu.

Menurut dr. Sherly, dirinya terkejut ketika seorang perawat yang mengantar pasien ke Palu menginformasikan bahwa ada berita viral terkait pelayanan rujukan pasien yang dianggap diskriminatif.

Pemberitaan tersebut menyebutkan adanya larangan penggunaan ambulans besar untuk merujuk pasien serta pelepasan sebagian besar alat medis yang sebelumnya terpasang di tubuh pasien.

“Berita itu sepenuhnya tidak benar alias hoaks. Semua tidak sesuai dengan kenyataan. Kami dapat mempertanggungjawabkan seluruh prosedur sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP) rumah sakit,” tegas dr. Sherly.

dr. Sherly menjelaskan bahwa pasien dirujuk berdasarkan penilaian dokter spesialis saraf yang menangani pasien.

Keputusan merujuk pasien diambil karena pasien dan keluarganya meminta pemeriksaan lebih lanjut melalui City Scan yang tersedia di RS Samaritan Palu.

“Pasien ini membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut dengan City Scan, dan pihak keluarga memilih RS Samaritan Palu. Kami pun melakukan proses rujukan secara online sesuai prosedur, dan RS Samaritan Palu menyatakan kesediaannya menerima pasien,” ungkapnya.

Terkait tudingan diskriminatif dari pihak rumah sakit dalam penggunaan ambulans, dr. Sherly menjelaskan bahwa pada saat itu terdapat tiga pasien yang akan dirujuk.

Dua di antaranya dalam kondisi lebih buruk sehingga membutuhkan ambulans besar (jenis Hiace) karena alat medis yang dibawa lebih lengkap dan kompleks untuk menunjang perawatan selama perjalanan menuju RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

“Ambulans besar yang terparkir bukan dilarang untuk digunakan. Hanya saja, dua pasien lain dalam kondisi lebih buruk sehingga perlu menggunakan ambulans besar. Sementara pasien yang dirujuk ke RS Samaritan Palu dalam kondisi stabil sehingga cukup menggunakan ambulans kecil,” jelasnya.

BACA JUGA:  Senin Bersedekah, Nenek Lansia di Kalaka Dapat Bantuan Dari Polsek Bunta

dr. Sherly juga memastikan bahwa pasien yang dirujuk ke RS Samaritan Palu telah tiba dengan selamat dan dalam kondisi yang sama seperti saat berada di RSUD Kolonodale.

“Alhamdulillah, pasien tiba di RS Samaritan Palu dengan selamat dan kondisinya sama persis seperti saat berada di RSUD Kolonodale. Jika dalam perjalanan ke Palu pasien mengalami perubahan kondisi yang lebih buruk, tentu akan terlihat. Namun, faktanya pasien tiba dengan aman,” ujarnya.

Dirinya berharap agar pasien mendapatkan pelayanan yang lebih baik di RS Samaritan Palu dan mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

dr. Sherly Pede menegaskan bahwa pemberitaan yang beredar terkait pelayanan ambulans dan pelepasan alat medis saat rujukan pasien adalah tidak benar. Semua prosedur yang dilakukan oleh RSUD Kolonodale telah sesuai dengan SOP dan dipastikan aman bagi pasien.**