Sekda Morowali Utara Tantang Bumdes Berinovasi dan Tinggalkan Pola Lama

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. Palu– Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Morowali Utara, Ir. Musda Guntur, MM, memberikan semangat dan motivasi kepada para pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) serta kepala desa se-Kabupaten Morowali Utara (Morut) dalam pelatihan yang digelar di Swiss-Belhotel Palu, Jumat (20/6/2025).

Dalam pemaparannya yang mengusung tema “Manajemen Pengelolaan Bumdes: Strategi dan Implementasi”, Sekda Musda mendorong para pengurus Bumdes untuk berani meninggalkan pola lama yang tidak lagi efektif dan mulai meniru praktik-praktik sukses dari daerah lain.

“Jika usaha yang dijalankan selama ini tidak memberikan hasil atau justru terus merugi, tinggalkan. Saatnya melihat peluang baru yang lebih menjanjikan,” tegas Musda Guntur di hadapan sekitar 300 peserta pelatihan.

Dalam sesi diskusi, Musda Guntur menyampaikan gagasan yang cukup berani, yakni mengubah sistem pemberian honor pengurus Bumdes dari model tetap menjadi sistem berbasis persentase keuntungan.

“Semakin besar pendapatan Bumdes, semakin besar pula penghasilan pengurus. Sebaliknya, jika pendapatan kecil, maka honor pun kecil. Bagaimana, setuju?” tantangnya kepada para peserta.

Gagasan ini langsung memicu berbagai reaksi. Sebagian besar peserta mengaku belum sepakat, mengingat sebagian besar Bumdes di Morut masih dalam tahap berkembang dan memiliki pendapatan yang belum stabil. Mereka khawatir sistem tersebut akan mempersulit rekrutmen pengurus yang berkualitas.

Dalam arahannya, Sekda Musda juga memberikan sejumlah tips dan strategi untuk pengelolaan Bumdes yang lebih baik.

Ia menyebut bahwa peluang usaha di Kabupaten Morowali Utara terbuka sangat luas, terutama dalam sektor pangan seperti sayur, ikan, dan bahan kebutuhan pokok lainnya, seiring meningkatnya arus penduduk dari luar daerah.

Musda pun menyoroti beberapa Bumdes yang telah menunjukkan kemajuan dan inovasi, seperti Bumdes di Desa Korololaki (Kecamatan Petasia) dan Desa Lembontonara (Kecamatan Mori Utara).

BACA JUGA:  Hari Ini, 45 Orang Terkonfirmasi Covid-19 di Sulawesi Tengah

Menurutnya, keberhasilan tersebut tak lepas dari keberanian kepala desa dan pengurus Bumdes dalam berinovasi dan meninggalkan metode lama yang tidak produktif.

Dalam sesi diskusi, terungkap bahwa kendala utama yang dihadapi Bumdes saat ini adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM), permodalan, insentif pengurus, serta ketersediaan bahan baku.

Musda mengingatkan bahwa Bumdes sejatinya dibentuk untuk memberdayakan masyarakat desa, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan desa melalui kegiatan ekonomi yang produktif.

“Bumdes harus menjadi motor penggerak ekonomi lokal dengan membuka peluang usaha, mendorong kreativitas, dan menciptakan inovasi dalam kewirausahaan desa,” jelasnya.

Untuk memotivasi peserta, Sekda Musda Guntur mengajak seluruh pengurus Bumdes meneladani semangat pantang menyerah dari tokoh nasional seperti Chairul Tanjung.

“Chairul Tanjung berkali-kali jatuh, tapi ia terus mencoba, berinovasi, dan kini menjadi konglomerat sukses. Semangat seperti inilah yang harus kita teladani,” pungkasnya.

Pelatihan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Morowali Utara, Charles Toha. Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran Sekda Morut dan materi yang disampaikan.

“Paparan Pak Sekda sangat luar biasa dan membangkitkan semangat baru bagi para pengelola Bumdes di daerah,” ungkap Charles. (teguh)

 

Tentang Penulis: Redaksi

Gambar Gravatar
Obormotindok