Sekda: Potensi Perikanan Bangkep Belum Dikelola Secara Optimal

oleh
oleh

OBORMOTINDOK.CO.ID. BANGKEP– Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Rusli Moidady mengatakan, potensi perikanan di daerah ini (Bangkep) belum dikelola secara optimal.

Hal tersebut disampaikan Rusli, pada kegiatan fasilitasi kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) dan dunia usaha dibidang perikanan yang di gelar oleh Bappeda Bangkep, Kamis (24/9) kemarin.

Rusli menyampaikan, Kabupaten Bangkep memiliki wilayah laut yang cukup luas yakni 6.671,32 Km², dengan panjang garis pentai ±982,18 Km. Dengan luas laut itu, kata dia, tentunya mengandung potensi sumberdaya perikanan yang sangat besar.

Namun, kata Rusli, sampai saat ini semua potensi itu belum dapat dikelola secara optimal.

Ia juga mengatakan, Bangkep memiliki potensi perikanan yang cukup besar, khususnya penangkapan ikan dan budidaya.

Berdasarkan data tahun 2019, produksi perikanan budidaya mencapai 380,91 ton, budidaya rumput laut mencapai 975.078,22 ton, dan produksi perikanan tangkap mencapai 11.826,6 ton.

Lanjutnya, Kebijakan pembangunan perikanan, diharapkan mampu meningkatkan peran dalam memperbaiki ekonomi daerah yaitu dengan memanfaatkan potensi yang ada melalui kegiatan perikanan.

Harapannya, perikanan mampu diposisikan sebagai penggerak pembangunan daerah. Perikanan juga dianggap mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, akan dapat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bangkep.

Rusli mengatakan, Pamda Bangkep telah dan sedang melaksanakan beberapa program pembangunan di bidang perikanan. Antara lain, program pengelolaan perikanan tangkap, program pengelolaan budidaya, program pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, program pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Olehnya itu, Rusli meminta kepada seluruh masyarakat Bangkep dan stakeholder yang ada untuk bersama-sama mensukseskan program tersebut. Sehingga, program peningkatan perikanan daerah terus mengalami kemajuan yang dapat berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat.(wardan)

BACA JUGA:  Otoritas Jasa Keuangan Tutup 425 Penyelenggara Investasi dan 1.500 Fintech Lending Ilegal