Sekretaris Cabang Demisioner GMKI Luwuk, Dwi Saputra: Bangkep Butuh Sekda yang Tidak Sekadar Lulus Tes, Tapi Lulus Ujian Moral.

oleh
Penulis: Don  |  Editor: Red
Dwi Saputra

OBORMOTINDOK.CO.ID. Bangkep– Proses seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banggai Kepulauan kini memasuki tahap krusial. Enam nama peserta resmi diumumkan lolos dalam asesmen kompetensi manajerial dan sosial kultural.

Meski seluruh peserta dinyatakan memenuhi syarat, publik menilai ada aspek lain yang tak kalah penting dibanding capaian tes, yaitu rekam jejak moral. Pasalnya, menurut informasi yang beredar, ada calon yang pernah bersinggungan dengan aparat penegak hukum, dan ada pula yang memilih mundur dari jabatan strategis di masa lalu. Meskipun hal tersebut tidak otomatis menggugurkan secara formal, catatan-catatan itu tetap menjadi perhatian publik.

BACA JUGA:  PEDULI DAMPAK COVID-19, PT.Panca Amara Utama Serahkan Bantuan Sembako

Menurut Dwi Saputra, mantan Sekretaris Cabang Demisioner GMKI Luwuk, seleksi Sekda tidak hanya soal kemampuan teknis dalam mengelola administrasi, tetapi juga soal kepercayaan publik.

“Publik tidak hanya ingin melihat siapa yang lolos, tetapi juga siapa yang bersih rekam jejaknya. Karena Sekda adalah figur pemersatu birokrasi. Kalau moralnya masih dipertanyakan, bagaimana bisa menjadi teladan?” ujarnya.

BACA JUGA:  Orientasi Tugas PPK Dalami Tupoksi Suksesi Pilkada

Dwi menegaskan, Panitia Seleksi Daerah (Panselda) harus menjaga objektivitas dalam setiap tahap seleksi. Tujuannya agar hasil akhir tidak hanya melahirkan pejabat dengan kecakapan administrasi, tetapi juga sosok yang berintegritas dan konsisten dalam menjalankan tugas.

“Bangkep butuh Sekda yang tidak hanya lulus tes, tapi juga lulus ujian moral. Itu jauh lebih penting bagi keberlangsungan birokrasi,” tegasnya.

BACA JUGA:  AL-KHAERAAT RESMI LANTIK PENGCAB DELAPAN KECAMATAN DI BANGGAI

Dengan posisi strategisnya, Sekda dianggap sebagai figur sentral dalam mempersatukan birokrasi, menjaga stabilitas pemerintahan, sekaligus menjadi teladan bagi aparatur sipil negara (ASN). Oleh karena itu, publik berharap seleksi kali ini benar-benar menghasilkan pemimpin yang memiliki kapasitas sekaligus moralitas yang kuat.

Seleksi Sekda Banggai Kepulauan dipandang bukan sekadar prosedur administratif, melainkan momentum untuk menghadirkan pejabat birokrasi yang bersih, berintegritas, dan dipercaya masyarakat. (don)